Rengat (Riaulantang) – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Riau, memberikan apresiasi terhadap program Industri kelapa sawit yang menghasilkan produk ramah lingkungan dan ramah sosial dengan menerapkan standar standar kelapa sawit berkelanjutan, program tersebut sudah diterapkan pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Riau, yang diinisiasikan oleh Ketua Bidang Kompartemen Agro Industri GAPKI Riau.
Program Industri sawit menghasilkan produk ramah lingkungan dan ramah sosial, menerapkan industri sawit berkelanjutan dengan dibuktikan terbitnya sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di setiap PKS, terungkap dalam pertemuan panitia HUT Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan perayaan Hari Pers Nasional (HPN) tingkat Provinsi Riau tahun 2023 dengan Ketua Bidang Kompartemen Agro Industri Gapki Riau, Hendry Endy Rabu (22/2/2023) di kota Rengat.
Bidang Kompartemen Agro Industri Gabung pengusaha kelapa sawit Indonesia (Gapki) kata Hendry Endy, maksimal mensosialisasikan dan menerapkan kepada anggota Gapki untuk menjalankan bisnis industri produk kelapa sawit ramah lingkungan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 22 tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan dan lingkungan hidup.
“Banyak turunan program sawit ramah lingkungan yang sudah diterapkan di Riau dan di Inhu, kami juga mengedukasi petani tentang panen Tandan Buah Segar (TBS),” ujar Hendry Endy yang juga sebagai Direktur utama PKS PT Swakarsa Sawit Raya (PT SSR) di Talang Jerinjing, Inhu-Riau.
Industri kelapa sawit yang menerapkan prinsip-prinsip sertifikasi sawit berkelanjutan, sudah berkomitmen dalam proses produksinya menerapkan prinsip-prinsip yang menjaga lingkungan. “Kami sendiri di pabrik SSR maksimal menerapkan program industri sawit berkelanjutan,” ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, ketua panitia HUT JMSI dan HPN tingkat Provinsi Riau, Zulpen Zuhri beserta rombongan menanggapi baik informasi yang disampaikan oleh ketua Bidang Kompertemen Agro Industri, Gapki Riau itu.
“Industri sawit berkelanjutan harus didukung semua pihak, sawit tidak lagi sebagai perusak lingkungan, namun, kelapa sawit adalah tanaman kehidupan,” ujar Zulpen seraya mengatakan akan menyampaikan hal tersebut kepada pengurus JMSI pusat tentang besarnya manfaat tumbuhnya kelapa sawit dan industri sawit di Riau.
Pengembangan perkebunan sawit di Riau telah terbukti secara empiris memberikan manfaat ekonomi sosial yang inklusif baik bagi pelaku yang terlibat langsung (petani dan tenaga kerja perkebunan sawit,red) maupun masyarakat secara umum.
“Kelapa sawit sebagai sumber pendapatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan, membebaskan masyarakat dari kemiskinan, tumbuh suburnya sakit di Inhu, banyak menghasilkan anak anak petani sarjana,” ujar Zulpen dalam dalam pertemuan itu. **