PEKANBARU (Riaulantang)- Hadirkan perwakilan organisasi wartawan, media dan wartawan dari berbagai daerah di wilayah operasionalnya, SKK Migas Perwakilan Sumbagut-KKKS Wilayah Riau menggelar silaturahmi dan sharing session di hotel Pangeran Pekanbaru, Kamis (02/06/2022).
Dibuka secara resmi oleh Kepala SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, dua narasumber dihadirkan dalam silaturrahmi itu. Dua narasumber dihadirkan dalam silaturahmi dan sharing session tersebut. Masing-masing A Rinto Pudyantoro selaku Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas dan wartawan senior, Dheni Kurnia Staf Ahli Gubernur Riau Bidang Komunikasi.
Dalam sambutannya Rikky Rahmad Firdaus menyampaikan perlunya komunikasi intens dengan media agar kondisi terkini terkait pencapaian yang telah dilakukan hulu Migas dan persoalan lainnya bisa tersampaikan dengan baik.
“Perlu dukungan dari wartawan Riau terutama dalam menyampaikan pemberitaan positif dari kegiatan hulu migas hingga berjalan dengan lancar,” ujar Rikky Rahmat Firdaus
Dijelaskannya sampai dengan awal Juni 2022, KKKS di Riau sudah berhasil melakukan lebih dari 170 sumur untuk pengembangan dan 2 sumur eksplorasi yang saat ini sedang dalam proses.
“Kita doakan bersama agar pengeboran 2 sumur eksplorasi ini yaitu Sumur SGD KKKS EMP Bentu dan Sumur Nuri KKKS BOB berjalan aman dan lancar serta dapat menghasilkan minyak dan gas bumi yang melimpah untuk peningkatan cadangan Migas di Indonesia serta pencapaian produksi sesuai target APBN Tahun 2022,” ujarnya.
Disampaikan Rikky, pihaknya terus melakukan sejumlah upaya percepatan untuk mewujudkan target-target pengeboran. Sebagai hasilnya, kegiatan tersebut bisa meningkatkan produksi minyak yang memberikan dampak nyata bagi daerah.
“Dalam perkembangan sampai dengan bulan Mei 2022, untuk Wilayah Provinsi Riau rata-rata produksi minyak mencapai 179.683 BOPD dan rata-rata produksi gas mencapai 119.62 MMSCFD, ” jelasnya.
Sementara itu dua narasumber yang dihadirkan menyampaikan materi dengan sangat lugas. Okta Heri Fandi dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memandu diskusi dengan sangat baik.
Rinto Pudyantoro membahas tentang Bisnis Hulu Migas: Mengurai Persoalan Industri Hulu Migas. Sementara Dheni Kurnia membahas integritas dan profesionalitas wartawan di era digitalisasi media.
“Tak bisa dipungkiri, ada sejumlah oknum yang mencemarkan nama baik wartawan dikarenakan ketidaktahuannya akan undang-undang pers ataupun kode etik jurnalistik. Untuk itu wartawan yang profesional harusnya meningkatkan kualitas dirinya,” jelasnya. (Susi)