JAKARTA (Riaulantang) – Bupati Bengkalis Amril Mukminin menghadiri rapat lanjutan tentang upaya percepatan pemulihan kawasan pesisir dan laut di pulau-pulau perbatasan dengan Malaysia di wilayah Provinsi Riau, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (16/7/2019).
Rapat tersebut langsung dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Republik Indonesia Luhut Binsar Panjaitan didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil.
Rapat ini merupakan pembahasan lanjutan tentang hasil studi tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Usaha Milik Negara, Bappenas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, serta Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) melakukan tinjauan lapangan di Bengkalis pada tanggal 3-6 Juli 2019 lalu.
Dalam pembahasannya, tim studi memaparkan kondisi abrasi di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Pada pemaparannya, didapatkan bahwa pengendalian abrasi tersebut bisa dilakukan dengan dua opsi, diantaranya hard struktur dan soft struktur.
Adapun metode hard struktur bisa dilakukan breakwater lepas pantai inti batu dan breakwater tumpukan batu inti geotube.Kemudian pada metode soft struktur bisa dilakukan Offshore breakwater (pegar) geotube, rangka bambu, penanaman cemara udang, dan building with nature.
Melihat pemaparan tersebut, Menko Maritim meminta Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan untuk menindaklanjuti peraturan apa saja yang masih menghambat proses pelaksanaan pengendalian abrasi tersebut.
“Nanti tanggal 30 Juli 2019 mendatang, kita akan bahas dan mencari hasil keputusan dari hasil survey lapangan yang akan kembali dilakukan oleh tim lapangan,” ujar Luhut.
Lebih lanjut, dia juga menghimbau tim lapangan untuk menemukan solusi bagaimana caranya bisa menanggulangi abrasi, serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Kita lihat, perekonomian apa yang bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat setempat, apakah itu budidaya kepiting atau apalah yang bisa dibudidayakan ditempat masyarakat tersebut silahkan dibuat, sehingga bisa mendatangkan income bagi kita,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bengkalis usai menghadiri rapat tersebut mengatakan akan mendukung segala upaya yang akan dilakukan oleh tim Kemenko Maritim dan BNPP apalagi membangun breakwater.
“Karena menurut kami, surut terendah atau terjauh dalam kawasan abrasi masih landai, selain itu, material pembangunan semuanya harus melalui laut dengan kapal, sehingga memudahkan dan menghemat biaya dalam melakukan pembangunan,” ujar Amril Mukminin.
Kemudian, Kepala Daerah Bengkalis juga menginginkan selain melakukan survey tentang pembahasan dalam pembangunan fisik, tim lapangan juga bisa menemukan solusi dan upaya dalam melakukan pengembalian habitat dan ekosistem yang hilang.(rls)