DURI (Riaulantang)- Perjalanan jauh menjangkau pelosok desa untuk bersilaturrahmi dan membenahi layanan menjadi agenda kerja Bupati Bengkalis, Kasmarni, S. Sos, MMP, Rabu pagi, 04 Agustus 2021. Berangkat dari kediaman pribadi Bupati, Kasmarni di desa Muara Basung, iring-iringan rombongan yang mengikutkan sertakan Kepala Dinas, Camat dan pejabat lain melaju menuju Jalan Gajah Mada, Sebanga Duri. Hari itu ada 4 kunjungan kerja yang akan dilakukan Bupati Kasmarni.
Tujuan pertama titik 0 perbaikan Jalan Gajah Mada di Simpang Sebanga Duri yang akan dirigid beton hingga 500 meter pada tahun 2021, melanjutkan pembangunan 21 km perbaikan jalan yang sudah dimulai dari masa pemerintahan Amril Mukminin sejak tahun 2017 lalu. Iring-iringan melaju di ruas Jalan Gajah Mada yang hanya tinggal 7 km yang belum dirigid beton.
Bupati Kasmarni singgah di Puskesmas Pinggir Km 7 untuk menyapa dan memberi semangat tenaga kesehatan yang sudah bertungkus lumus dalam penanganan kasus Covid19. Seperti biasa, selain menyapa nakes, Bupati juga bersilaturrahmi dengan warga yang pagi itu ramai kunjungan untuk mendapatkan vaksinasi Covid19.
Pertanyaan demi pertanyaan diajukan spontan oleh warga yang pagi itu berkesempatan bertemu pemimpinnya. Bupati Kasmarni dengan sabar dan bahasa santun menjawab keraguan warga yang terpancing emosinya lantaran stok vaksin yang habis. Keraguan dan emosi warga mereda setelah Bupati perempuan pertama di Riau itu memberi penjelasan bahwa surat tunda vaksin dari puskesmas bisa dijadikan semacam “surat sakti” untuk pengurusan SKCK di kepolisian dan SIM. Warga pun lega dengan penjelasan bupati itu.
Kasmarni lebih lega lagi, warganya bisa menerima penjelasannya. Bahkan sampai mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan penjelasannya pagi itu.
Iring-iringan rombongan Bupati melanjutkan kunjungan ke arah Desa Serai Wangi, Kecamatan Talang Muandau. Benar 21 km Jalan Gajah Mada sudah dirigid beton dan hanya beberapa bagian yang terputus rigid betonnya.
Setelah itu rombongan mengambil jalan alternatif melalui hutan akasia PT Arara Abadi. Perjalanan panjang dan jauh ditempuh dengan jalan tanah yang tidak rata dan berkubang. Maklum semalaman hujan lebat menguyur kota Duri hingga jalan kuning menjadi licin dan lobang jalan dipenuhi air. Suatu saat, tiba-tiba mobil dinas BM 1 D yang ditumpangi ibu Bupati terperosok ke dalam kubangan. Roda kiri belakang terperosok ke dalam genangan air di kiri jalan.
Kami yang berada persis di belakang mobil Bupati langsung berhenti. Ajudan ibu Bupati langsung turun melihat kondisi ini. Dia turun memastikan kondisi Ibu Bupati yang duduk persis di roda yang terperosok. Namun dengan santai Ibu Bupati mengatakan tak apa-apa dan tak mau turun meninggalkan mobil yang terperosok itu.
Iring-iringan panjang itu pun berhenti. Para Kadis, Camat dan sejumlah OPD yang ikut rombongan berhenti dan keluar dari kendaraan untuk memastikan kondisi pimpinannya. Tapi kembali Bupati perempuan itu menenangkan kondisi ini dan memberi semangat sopirnya untuk tak panik.
Kayu penganjal langsung di cari untuk menganjal ban yang terperosok. Namun semangat dari Bupati membuat sopir berupaya keras keluar dari kubangan itu. Akhirnya mobil Bupati bisa keluar dari kubangan dan perjalanan bisa di lanjutkan menuju Puskesmas Desa Serai Wangi yang menjadi puskesmas rujukan bagi 9 desa di Kecamatan Talang Muandau.
Di puskesmas ini, kembali Bupati Kasmarni menyapa nakes yang tengah memberi layanan ke warga. Semangat di berikan Kasmarni kepada nakes yang berada di pelosok desa ini. Tak pernah mengagungkan jabatannya, Bupati perempuan ini malah memanggil “mas” kepada Tata Usaha UPT Puskesmas yang menyambut kedatangannya. Saat ditanya apa saja yang menjadi kebutuhan puskesmas, Kepala TU terlihat ragu menyampaikan. Kembali Bupati menenangkan, “Tak apa mas. Sampaikan saja apa yang menjadi kebutuhan disini. Inshaallah saya akan melengkapi,” ujarnya.
Akhirnya keinginan rumah dinas pun mengemuka di kunjungan itu. Bupati berjanji akan melengkapi rumdis agar dokter yang bertugas betah di pelosok desa itu. Kasmarni pun melanjutkan kunjungan kerja meninjau pembangunan Kantor Camat Talang Muandau di desa Beringin.
Disinilah kisah gorengan desa Serai Wangi di mulai. Keluar dari puskesmas Serai Wangi waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 WIB. Disepanjang jalan yang dilewati hanya desa Serai Wangi yang ramai aktifitas penduduknya dengan jalan yang sudah di hotmik. Persis di persimpangan 4 desa itu, rombongan yang dikonvoi foreder itu tiba-tiba berhenti. Mobil foreder sudah berbelok ke kanan menuju desa Beringin, tapi mobil BM 1 D ibu bupati berhenti persis di depan mobil kami.
Kami pun bertanya-tanya ada apa mobil berhenti persis di persimpangan jalan. Tiba-tiba ajudan Bupati, Wilan turun dari mobil dan menyebrang menuju warung gorengan yang berada persis di persimpangan 4 desa Serai Wangi itu. Wilan ternyata di minta ibu Bupati untuk membeli gorengan di pinggir jalan untuk menganjal perut Bupati yang mulai keroncongan karena sudah menjelang siang.
“Ibu lapar kak. Minta beli gorengan ini,” ujar Wilan mengambil gorengan tahu, tempe, bakwan, tahu dan pisang dari gerobak gorengan warga.
Ibu penjual gorengan pun kaget, gorengannya di beli ibu Bupati yang iring-iring mobilnya berjejer sepanjang jalan. “Seumur-umur hidup baru kali ini gorengan saya di beli ibu Bupati. Sangat sederhana ibu itu ya. Mau makan gorengan kami didesa ini,” ujar ibu penjual gorengan memberi komentar.
Tak hanya seplastik gorengan yang ditenteng ajudan untuk penganjal perut ibu Bupati, se plastik gorengan tahu, tempe, bakwan dan pisang itu pun singgah ke mobil kami untuk penganjal perut siang itu. Maklum perjalanan menuju pembangunan Kantor Camat Talang Muandau masih jauh, hingga gorengan merakyat itu bisa menjadi penganjal perut sementara.
“Ini dapat gorengan se plastik kak dari ibu Bupati. Lumayan untuk penganjal perut,” ujar Erik pengawal pribadi Bupati yang satu mobil dengan saya.
Jadilah kami menikmati “gorengan merakyat” disela perjalanan dinas ibu Bupati. Saya pribadi tak menyangka, Ibu Bupati bisa membeli dan makan gorengan warga desa untuk penganjal perutnya. Pikiran positif bermain di otak saya. Sungguh sikap sederhana dan bersahaja di tunjukkan oleh seorang Bupati seperti ibu Kasmarni ini. Apresiasi saya untuk ibu. Contoh yang ibu berikan memberi makna dalam bagi saya pribadi. Sungguh banyak pelajaran berharga yang ibu tunjukkan dalam setiap kunjungan ibu.
Bupati perempuan memang Beda. Ada sisi keibuan dan nilai humanis yang ditunjukkannya. (Susi)