Bintan ( Riaulantang)- Speed Kepri 6 milik pemerintah Propinsi kepulauan Riau pada Agustus 2018 silam menabrak pompong milik Hasim. Speed yang dikemudikan Kapten Tono itu mengakibatkan pak Hasyim mengalami luka berat dibagian perut dan patah tulang .
‘Setelah kejadian Kepri 6 menabrak pompong saya. Saya tidak tahu apa yang terjadi dengan diri saya dikarenakan saya pingsan. dan tak sadarkan diri, ” ujar
Hasyim saat ditemui Riaulantang.com di kediamannya, Kamis (23/07/2020).
Korban yang juga pemilik kapal sayur itu menerangkan saat itu sekitar pukul 19.00 malam. Pompongnya ditabrak oleh speed Kepri 6 yang dinakhodai oleh Kapten Tono
“Usai kejadian tersebut saya dibawa kerumah sakit Sudarsono. Satu malam disana dipindahkan kerumah sakit Budi Kemuliaan. Dilakukan operasi dibagian perut dikarenakan bocor usus dan dilakukan pengobatan patah tulang,” paparnya.
Hasyim mengaku sangat kecewa dengan pihak Kepri 6 yang sampai saat tak kunjung menuntaskan tanggung jawabnya. Pasalnya janji menganti pompong tidak pernah di realisasikan.
“Tidak seperti apa yang sudah dijanjikan kepada saya melalui istri saya. Saat itu mereka berjanji akan menggantikan pompong saya,” terangnya dengan kecewa.
Dikatakknya pihak Kepri 6 sudah dihubungi soal janji akan mengganti pompong itu namun hingga kini tak ada kabar beritanya
“Sampai saat ini tak ada kabar penganti pompong saya yang tenggelam,” ujarnya.
Ramani istri Hasyim menambahkan pompong tersebut tempat mereka bergantung hidup.
“Saya minta Kepri 6 menepati janjinya pak ,karena sudah hampir dua tahun lamanya kami menanti. Karena kecelakaan itu, suami saya sudah tidak bisa bekerja kembali dikarenakan kondisi kesehatannya setelah kejadian kecelakaan itu,” harapnya. (Amri)