BENGKALIS (Riaulantang)- Puluhan warga Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis, Minggu (11/10) gotong royong membuat jembatan penghubung menuju tempat berlabuh pompong nelayan sepanjang 200 meter.
Jembatan terbuat dari kayu tersebut mereka bangun secara swadaya hasil gotong royong mencari kayu di hutan da kebun-kebun warga.
“Hasil gotong royong nak, Alhamdulillah kalo soal gotong royong anak-anak muda kita sangat antusias,” ujar mbah Surip tokoh masyarakat Desa Simpang Ayam.
Mbah Surif salah seorang warga yang selama ini tunak dak aktif memperjuangkan pembangunan jembatan untuk para nelayan dan membersihkan lokasi pantai.
“Tengoklah nak, pompong (kapal nelayan) nelayan berlabuh di batu pemecah ombak, jaraknya 200 meter dari bibir pantai, sangat jauh. Setiap kali melaut kami harus merapah pantai dengan air sebatas dada. Makanya secara swadaya kami goro membuat jembatan sederhana ini,” ungkap Mbah Surip lagi.
Ungkapan senada disampaikan Fakhrudin, imam masjid ini berharap jika kelak Bagus Santoso terpilih agar memperhatikan kampung mereka,”Kasihan kawan-kawan nelayan mas, mohon ini jadi perhatian kalau nanti terpilih,” kata Fakhrudin.
Salain jembatan sepanjang 200 meter, Fakhrudin juga mengkawatirkan abrasi yang terus menerjang kampung mereka,”Tahun kemarin sudah mulai dibangun oleh Pemprov Riau, tapi ya itu, cuma sekitar 230 meter, padahal panjang pantai Sesai Panjang ini sekitar 2KM,” papar Fakhrudin.
Sementara itu menurut Sutarno, Desa Simpang Ayam juga memiliki potensi alam yang indah, yakni pantai Sesai Panjang. Namun pantai ini juga terancam porak poranda karena gananasnya abrasi.
“Sekitar 9KM lahan daratan yang sudah tersapu air laut. Kalau tak segera diatasi, pantai Sesai Panjang ini hanya akan tinggal nama,” ujarnya.
Selain itu kata Sutarno, masih ada sekitar 1,2KM jalan yang belum diaspal. Dirinya juga berharap kelak jika terpilih, KBS membangun jalan menuju pelabuhan nelayan dan pantai itu.
“Jalan ini sangat penting bagi masyarakat.Disini ada perkebunan Nenas, juga dilewati nelayan saban hari dan ada wisata pantainya. Mohon mas Bagus, jalan ini nanti dibangun,”pinta Sutarno.
Terkait harapan masyarakat tersebut, kata Bagus untuk pembangunan jembatan nelayan sepanjang 200 meter bisa ditangani melalui APBD Kabupaten, begitupun soal jalan masuk menunju pantai dan jembatan. Namun untuk membangun turap atau pemecah ombak untuk menahan laju abrasi, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit, butuh anggaran dari pusat, APBN.
“Sebetulnya sebelum ini saya juga sudah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi abrasi ini, saya pernah membawa proposal Pemkab Bengkalis ke pusat, saya juga sudah menemui sejumlah pejabat di Jakarta. Karena memang untuk pembangunan pemecah ombak butuh anggaran yang tidak sedikit, tidak bisa dilakukan hanya dengan APBD Bengkalis,” ujar mas Bagus.
Namun untuk pembangunan jembatan dan jalan masuk, hal itu termasuk program prioritas yang akan dilakukan jika kelak KBS diberi amanah untuk memimpin Bengkalis.
“Insyaallah pak, yang penting dukung dan doakan anakmu ini jadi dulu, baru nanti kita bisa bangun jalan dan jembatan di Simpang Ayam ini. Setuju pak,” tanya Bagus. “Setujuuuuu,” sambut puluhan warga. (evi)