Tanjungpinang (Riau Lantang)- Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan salah satu penghambat pelaksanaan Travel Bubble di wilayah Kepulauan Riau adalah isu tentang varian Covid-19, Omicron.
Mengenai hal ini Sebelumnya pemerintah pusat mencanangkan pelaksanaan Travel Bubble di kawasan pariwisata berskala internasional Nongsa, Kota Batam dan Lagoi, Kabupaten Bintan.
Kepala Dispar Kepri Buralimar di Tanjungpinang mengatakan gelombang perjalanan wisata dari Singapura ke kawasan pariwisata di Nongsa dan Lagoi, terlalu dibesar-besarkan. Karena pelaksanaan Travel bubble sudah direncanakan secara dini sejak 1,5 tahun yang lalu.
“Yang paling penting kita sudah sampaikan kepada publik, bahkan juga di program televisi nasional bahwa yang mana isu omicron tidak perlu lagi dibesar- besarkan. Akibatnya fatal bisa mengarah rasa takut sehingga bisa dapat mematikan usaha dari segi parawisata, ” ungkapnya.
Buralimar memaparkan seluruh wisatawan berada di zona yang aman dan nyaman termasuk juga karyawan perusahaan sudah di latih tentang perotokol kesehatan sehingga tanpa membuat wisata jadi panik
“Jika pariwisata bangkit otomatis perekonomian di Kepri bisa bergerak dan bangkit pula. Kembali untuk Pariwisata Batam dan Bintan merupakan sektor andalan kita. Ribuan orang, yang sebagian penduduk lokal bekerja di sejumlah perusahaan pariwisata tersebut, ” ungkapnya.
Dari hasi data telah menunjukkan, wisatawan yang berkunjung ke dua daerah itu lebih dari 60 persen berasal dari Singapura sehingga perjalanan wisata secara terbatas dari negara itu dapat dilaksanakan lantaran bertetangga.
Ada jutaan orang dari Singapura dalam setiap tahun-datang ke Kepri sebelum pandemi, berkunjung ke Batam dan Bintan.
“Kita semua berharap semoga pandemi cepat segera berakhir, “ujarnya.(Amri)