KUANSING (RiauLantang) – Dimasa pandemi covid-19 saat sekarang ini, dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menjadi tumpuan bagi masyarakat yang merasakan dampak dari wabah ini.
Berbagai dampak yang dirasakan oleh masyarakat terhadap bahayanya wabah ini. Dalam hal ini dinas sosial berperan penting untuk kesejahteraan masyarakat.
Plt kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Napisman kepada Riaulantang.com mengatakan
Dinas Sosial selalu hadir bagi masyarakat yang membutuhkan, apalagi dalam masa pandemi ini.
“Dinas sosial ada untuk masyarakat. Sampai saat ini hampir 60 persen bantuan sudah disalurkan. Bantuan ini dikategorikan sudah cukup untuk yang berhak menerima,” ujar Napisman, Selasa (21/09/2021).

Dikatakannya, melihat data penerima bantuan untuk PKH lebih kurang 11 ribu KK. Bansos pangan lebih kurang 15 ribu KK, Bansos tunai 11 ribu dan untuk BLT DD 21 ribu lebih dengan jumlah sebanyak lebih kurang 57 ribu KK penerima dengan perbandingan 95 ribu yang ada di Kuansing
Napisman juga menyebut ada bantuan dari Kementerian Sosial yang akan menanggung kebutuhan anak itu, yang orang tuanya meninggal karena Covid 19. Umur anak maksimal 18 tahun.
“Dari hasil pendataan ada 88 anak yang akan diusulkan mendapatkan bantuan. Anak yang mendapatkan bantuan tersebut merupakan anak yang ditinggal orang tuanya meninggal dunia terpapar Covid-19,”jelasnya.
Napisman juga menyebut sudah mengikuti zoom meeting bersama dengan pihak Kemensos. Disebut akan ada bantuan terutama bagi anak-anak ditinggal orang tuanya meninggal dunia terpapar Covid-19.
“Hasil rapat zoom meeting dengan Dirjen tadi bantuan mulai dari Rp 200 – Rp 300 ribu. Anak belum sekolah Rp 300 ribu per bulan dan anak yang sudah sekolah Rp 200 per bulan,” kata Napisman.
Disampaikan kedepannya dinas Sosial akan meningkatkan keterlibatan potensi sumber kesosialan (PSKS). PSKS ini bisa yayasan , orang pribadi yang dermawan dan bisa kelompok Masyarakat. Misalkan adanya ibu PKK yang mau memberikan bantuan. mengajak kepedulian sosial, kemudian ada ketenaga sejahteraan sosial di kecamatan yang selama ini umpama cuma mengurus beras.
“Kini kita gabung pemberdayaannya, termasuk BAZNAS kita akan memfasilitasi peningkatan keterlibatannya untuk ke sosial,” jelas Napisman

lSementara Kabid Sosial Nia Kusnita, S.Sos. M.si menambahkan untuk program PSKS yang ada di Kuansing sejauh ini di berdayakan, terutama Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK). TKSK ini juga mendampingi program nasional, yaitu program sembako selain dari sebagai tenaga kesejahteraan sosial.
“Untuk target program ini tentu kedepannya kita ingin lebih maksimal dari yang sekarang ini,” jelasnya. (Zul/adv)