DURI (Riaulantang)- Pasca somasi terkait layanan Polsek Mandau dilayangkan sejumlah wartawan media cetak dan online ke panit 1 Polsek Mandau, suasana kemitraan dengan Polsek Mandau sudah tak lagi berjalan baik. Kapolsek yang biasanya berkomunikasi baik dengan wartawan itu, tiba-tiba menutup pintu komunikasi. Konfirmasi wartawan yang medianya masuk dalam daftar somasi tak ditanggapi sama sekali. Malah ada nomor wartawan yang diblokir.
Seperti diungkapkan Susi Yanti wartawan Riaulantang.com, Senin (16/04/18). Menurutnya pasca somasi itu, Kapolsek Mandau tak pernah lagi memberikan keterangan terkait berita yang dikonfirmasi, baik via sambungan seluler, SMS dan pesan Whatshap. Malah kapolsek sempat memblokir pesan WA yang disampaikan.
“Kita bekerja sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik. Kita tetap sampaikan konfirmasi, agar berita berimbang
Ditanggapi atau tidak itu kita kembalikan ke narasumber. Tapi jangan dikatakan kita menyajikan berita hoaks. Berita kita jelas narasumbernya. Kapolsek sendiri yang tak mau memberikan keterangannya ,” jelas Susi.
Hal sama di sampaikan Hendra wartawan Riauterkini.com yang juga sudah berulang kali menyampaikan konfirmasi tapi tak ditanggapi. Malah nomornya di blok.
Tidak hanya Hendra, Iwan Gunawan dari wartawan Globalriau
com juga mendapat perlakuan sama. Juga sejumlah wartawan lain.
“Kita sangat sayangkan sikap Kapolsek yang seperti berpolemik dengan media. Konfirmasi kita tak di jawab, malah mengklarifikasi dengan media lain yang tak masuk dalam somasi. Ada apa ini pak Kapolsek. Apa mau membuat blok blok dengan media,” sesal Iwan Gunawan.
Terkait polemik sejumlah wartawan di Duri dengan Kapolsek Mandau ini, Elidanetti, SH MH selakubkuasa hukum wartawan yang tergabung dalam PWI di Duri ini angkat bicara. Pihaknya juga mengaku gerah dengan stattemen kapolsek Mandau di media yang tak masuk dalam somasi yang menyebut agar masyarakat tidak mencari informasi ke pihak-pihak yang tidak berkompeten.
“Kapolsek itu bukan pejabat tapi pelayanan masyarakat. Layanan masyarakat dengan baik. Kalau kemudian dikritik melalui somasi oleh wartawan harusnya ditanggapi dan bukannya membuat polemik. Kalau tak mau memberi ruang untuk konfirmasi dengan wartawan, bisa dikenakan UU keterbukaan informasi publik,” jelasnya.
Terkait polemik wartawan dan Kapolsek Mandau yang bergulir ini, Kapolres Bengkalis AKBP Yusuf Rahmanto, Sik ketika dikonfirmasi menyampaikan permintaan maaf karena masih ada rangkaian kegiatan di Rohul.
“Saya mohon maaf, masih di Rohul untuk rangkaian kegiatan penyambutan Kapolres Rohul yang baru. Nanti saya cek dan pelajari dulu. Terima kasih,” ujar Kapolres.(redaksi)
Discussion about this post