DURI (Riaulantang)- Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Bengkalis, Kasmarni, S.Sos, M.MP, Rabu pagi (06/11/19) sekira pukul 09.00 WIB berkesempatan hadir ditengah ratusan kader Bina Keluarga Balita (BKB) dan Bina Keluarga Lansia (BKL) se kabupaten Bengkalis. Kehadiran istri bupati ini untuk membuka pelatihan kader BKB dan BKL di Duri, sekaligus berdialog dengan kader yang sudah bertungkus lumus mensosialisasikan program PKK ini.
Didampingi Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, H. Ismail, Kasmarni berinteraksi dengan ratusan kader yang rata-rata kaum ibu ini. Berbaga persoalan dan kendala dicuatkan para kader yang selama ini sudah bertungkus lumus dilapangan ini. Mereka berharap kehadiran Kasmarni bisa menjembatani sekaligus mencari solusi terhadap persoalan yang mereka hadapi. Khususnya terkait uang sagu hati untuk operasionalnya.
“Kami sama halnya dengan Posyandu bu. Sama-sama mensosialisasikan program PKK. Tapi Posyandu dapat dana operasi, kapan tidak. Mohon dana sagu hati kami diperhatikan juga bu,” ujar salah seorang kader dalam dialog interaktif yang dipandu Kadis Ismail.
Menanggapi pertanyaan kader ini, Kasmarni menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada kader yang sudah memberikan kontribusi pikiran dan tenaga ini. Pihaknya berjanji akan mengakomodir harapan kader ini dengan harapan bisa terpenuhi nanti.
“Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kader ini bisa teralisasi. Inshaallah sepanjang hal ini tak melanggar aturan kita akan upayakan,” jelas Kasmarni.
Persoalan-persoalan lain silih berganti di cuatkan kader. Kasmarni menjawab dengan bijak dan lugas hingga kader merasa puas dengan dialog interaktif pagi itu.
“Apa yang menjadi pertanyaan kita di jawab dengan lugas hingga tak ada lagi persoalan yang menganjal di hati. Mudah-mudahan harapan dana operasi kami bisa di akomodir Bu Kasmarni,” ujar Kader.
Kader Ujung Tombak
Sebelumnya, saat membuka pelatihan kader BKB dan BKL itu, Kasmarni menyampaikan bahwa kader merupakan ujung tombak dan kunci keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat.
“Peran kader, baik itu kader PKK, Posyandu, BKB dan BKL tak bisa ditampikkan karena mereka adalah kunci keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Namun perlu diingat juga bahwa keberhasilan kader juga ditentukan sejauh mana dia mengetahui dan pengetahuan dan memahami apa yang dibinanya. Makanya pelatihan ini sangat penting, agar ilmu yang diperoleh bisa dikembangkan kepada kader lain,” ungkap staf Ahli Bupati bidang Kemasyarakatan dan SDM ini.
Lebih lanjut disampaikannya, pelatihan ini belum sepenuhnya optimal. Untuk itu diperlukan dukungan pihak-pihak terkait, baik pemerintah kabupaten Bengkalis hingga ke tingkat kecamatan, bahkan pemerintah desa agar peran kader bisa dioptimalkan.
“Kami harap seluruh kader BKB dan BKL dapat memahami dan mengikuti pelatihan ini sebaik-baiknya. Mari bahu-membahu, saling mendukung untuk mewujudkan masyarakat kabupaten bengkalis yang lebih maju,” harap Kasmarni.
Turut hadir pada pelatihan tersebut Camat Pinggir Azwar, Camat Bathin Solapan Hanafi, Sekcam Mandau, Muhammad Rusyidi, Ketua TP-PKK Kecamatan Pinggir, Wiwik Purwati, Wakil Ketua I TP-PKK Kecamatan Mandau Sari Kartika Rusydi, Kepala Perangkat Daerah, Lurah dan Kepala Desa serta anggota Kader PKK Kecamatan Mandau Pinggir, Bathin Solapan dan Talang Muandau. (susi)