BENGKALIS (Riaulantang) – Bupati Bengkalis Kasmarni mengajak kepada Perangkat Daerah, Camat, PKK dan Stakeholder terkait lainnya untuk terus melakukan inovasi guna membina Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak pada bahan baku pangan lokal.
Hal tersebut sebagaimana disamapaikan Bupati Kasmarni kala lomba cipta menupangan lokal Beragam, Bergizi, Seimbang Dan Aman (B2SA) tingkat Kabupaten Bengkalis dan Gerakan Makan Pangan Lokal tahun 2021 di Wisma Sri Mahkota Bengkalis Senin, 27 Juli 2021.
“Kami berharap, agar terus melakukan upaya-upaya serta inovasi guna menumbuh kembangkan dan membina Usaha Kecil Menengah masyarakat yang bergerak pada bahan baku pangan lokal, sehingga mutu pangan lokal kita dapat bersaing dengan produk import dan menjadi tuan di tanah sendiri,” pungkas Kasmarni.
Dikatakan Bupati perempuan pertama di Riau itu keanekaragaman pangan yang lebih menekankan konsumsi pangan lokal perlu menjadi perhatian. Mengingat begitu beratnya pangan lokal saat ini untuk bersaing dengan terigu atau gandum, apalagi dengan semakin besarnya gempuran promosi produk pangan import yang banyak disenangi oleh kaum muda milenial, sehingga produk pangan lokal kita makin tersudut dan kurang berkembang.
“Padahal pangan lokal juga memiliki banyak keunggulan atau kelebihan, salah satunya merupakan bahan pangan yang sehat. Ada beberapa kelemahan pada produk pangan lokal kita, seperti tampilannya yang kurang menarik, cita rasa yang itu-itu saja, terbatasnya bahan baku dan harga yang tinggi juga menjadi salah satu masalah yang harus kita pecahkan bersama,” ujarnya.
Dikatakan Kasmarni guna mendorong percepatan penganekaragaman pangan, perlu melakukan penangananya secara fokus, baik disisi hulu maupun hilirnya.
“Dari sisi hulu dapat kita lakukan dengan peningkatan penyediaan berbagai jenis dan anekaragam pangan, sehingga tidak hanyatergantung pada salah satu jenis bahan pangan saja,” terang Kasamarni.
Adapun dari sisi hilirnya, strategi yang perlu dilakukan kedepannya meliputi pengembangan pengolahan pangan lokal berbasis industri rumah tangga, inovasi resep menu khas negeri sendiri, serta kampanye atau gerakan sosialisasi dan promosi untuk merubah mindset masyarakat dalam pola konsumsi pangan yang salah satunya adalah lomba cipta menu atau festival pangan lokal B2SA seperti ini!+