DURI (Riaulantang) – Bupati Bengkalis Kasmarni memaparkan proposal DAK Tematik Pengetasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK Integrasi) Bidang Perumahan dan Pemukiman tahun anggaran 2023 secara virtual Selasa, 26 Juli 2022.
Bertempat di ruang rapat kantor Camat Mandau, paparan tersebut disampaikan kepada Kepala Pusat Fasilitasi Infrastruktur Daerah Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Krisno Yuwono serta perencanaan dan pemrograman DAK Bidang Pelaksanaan DAK Perumahan dan Pemukiman.
Dijelaskan Bupati Kasmarni, letak geografis Kabupaten Bengkalis berbatasan langsung dengan jalur pelayaran internasional Selat Malaka serta pesisir barat Malaysia yang membuat Kabupaten Bengkalis memiliki arti strategis dan juga ekonomi bagi daerah ini dan sekitarnya.
Salah satu pulau di Kabupaten Bengkalis yang di pandang penting untuk di kembangkan potensi nya saat ini adalah Pulau Rupat dengan potensi sumber daya alam yang masih dapat dikembangkan sebagai salah satu objek wisata bahari di Indonesia.
Lanjut Bupati Kasmarni pada priode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkalis tahun 2021-2026, Pulau Rupat yang terdiri dari Kecamatan Rupat utara dan Kecamatan Rupat telah di tetapkan sebagai salah satu dari empat kluster pembangunan kawasan dengan maksud program dan alokasi pedanaan dapat terfokus sesuai dengan potensi dasar masing masing wilayah tersebut
“Namun, dalam pembangunan Pulau Rupat sebagai kawasan pariwisata unggulan ini, masih di jumpai permukiman kumuh di Kecamatan Rupat Utara yang memerlukan perhatian khusus oleh kita bersama untuk segera dilakukan penataan dan pembangunan agar daya tarik semakin besar lagi kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional,” ucapnya.
Salah satu pemukiman kumuh yang dimaksud orang nomor satu di Negeri Junjungan tersebut berlokasi di Desa Tanjung Medang yang juga ibukota dari Kecamatan Rupat Utara, dimana desa tersebut merupakan salah satu tujuan wisata di pulau rupat yang sampai hari ini dengan hamparan pantai berpasir, spot pancing dan berhadapan langsung dengan Selat Malaka.
“Lokasi pemukiman kumuh ini merupakan perkampungan nelayan dengan penghasilan penduduk rata rata berpenghasilan rendah, yang berdasarkan hasil pendataan, aspek kekumuhan pada pengolahan sampah, jalan lingkungan di drainase lingkungan dan air minum,” jelasnya.
Hal itu menjadi dasar bagi Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk mengusul kan Desa Tanjung Medang sebagai prioritas penanganan pemukiman kumuh melalui DAK integrasi.
Diakhir paparannya Bupati Kasmarni berharap semoga apa yang disampaikan dapat menjadi pembuka kunci bagi usulan DAK terintegrasi Kabupaten Bengkalis tahun 2023 dapat dirah untuk pertama kali sebagai salah satu upaya menata dan mengembangkan kawasan kumuh yang berintegrasi dengan kawasan pariwisata di Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara. (Susi)