Rokan Hulu (Riaulantang)- Anggota DPRD kabupaten Rokan hulu dari fraksi partai Gerindra , Budiman Lubis ikut bicara terkait viralnya video siswi yang merayakan kelulusannya ala anak zaman now.
Budiman Lubis tak habis pikir dengan perbuatan siswa-siswi SMA ini hingga viral di media sosial dan mencoreng nama negeri seribu suluk ini.
Anggota dewan ini geleng-geleng kepala melihat foto-foto dan video vulgar yang menyebar luas dimedsos yang memicu amarah para warganet, bahkan sampai tokoh nasional ikut berkomentar dan minta pihak terkait menghukum siswa dan kepsek yang bersangkutan.
Budiman Lubis yang juga sukses meniti karir politik yang berangkat dari seorang pengusaha sukses ini juga turut prihatin dan menyayangkan tingkah laku para siswa ini. Terlebih aksi foto dengan aksi corat-coret gambar tidak pantas itu terjadi pada saat pandemi dan bulan suci pula.
“Kewenangan SMA memang ada di dinas pendidikan propinsi, namun sebagai mitra dari komisi III kita tetap mengingatkan supaya pihak sekolah yang ada di Rokan hulu ini kedepan jangan terulang lagi di bumi seribu suluk yang kita cintai ini,” harapnya
Dia berharap kepala sekolah jangan diberhentikan kaerna tanggung jawabnya sudah dilaksanakan. Ini murni diluar dari pada jam sekolah dan sudah di umumkan di media sosial sehari sebelum pengumuman supaya jangan di rayakan dengan hura-hura, apalagi disaat pandemi covid 19 dan bertepatan bulan puasa ramadhan.
“Semoga ini yang pertama dan terakhir terjadi di bumi seribu suluk khusnya dan negara Indonesia,” harap Budiman.
Sementara itu viralnya kasus ini juga membuat inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan ikut angkat bicara lewat akun Twitter-nya,
Dalam akun Twitternya, @Itjen_kemendikbud meminta kepada netizen agar memberitahu jika mengetahui asal sekolah para siswa siswi tersebut. “Jika ada informasi nama sekolahnya ya kak, agar kami Koordinasi melalui dinas pendidikan setempat,” cuitnya.
Cuitan @Itjen_kemendikbud itu pun ditanggapi beragam netizen dan telah mendapat 88 ribu likes, 33 ribu kali re-tweet, dan 13 ribu komentar.
Namun kilah Budiman lagi, dia hanya berharap agar masyarakat semua dan warganet khususnya ,jangan terlalu membuly pihak siswa dan sekolah tersebut,
“Mari kita saling berkontribusi memberikan nasehat. Karena siswa ini masih dalam pendidikan. Tentu dengan mudah dan tanpa berpikir apa efek dari perbuatannya. Kepada orang tua kami berharap agar memberikan nasihat kepada anak-anaknya, dan Jangan terulang lagi kali kedua bagi semua anak didik dinegeri Seribu Suluk ini,” tutupnya. (R Lubis)