INHIL (Riaulantang) – Salah satu agenda utama kunjungan kerja (kunker) Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar ke Inhil adalah penyerahan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) bagi desa.
Gubri Syamsuar punya perhatian khusus kepada desa. Karena kemajuan suatu negara, katanya, dimulai dari desa.
Bertempat di SDN 003 Sungai Luar, Kecamatan Batang Tuaka, Inhil, pada Rabu (07/09/2022), Syamsuar dengan didampingi Bupati Inhil HM Wardan secara simbolis menyerahkan BKK kepada beberapa kepala desa.
“Tahniah kepada 158 Desa dari 197 Desa di Kabupaten Indragiri Hilir, karena saat ini dana BKK kepada Desa dari Pemerintah Provinsi Riau tahun 2022 telah disalurkan ke rekening desa,” ucap Syamsuar.
Pemprov Riau, kata Syamsuar, sangat mengapresiasi kinerja seluruh desa dan juga Pemkab Inhil. Karena dengan kerjasama yang baik, penyaluran BKK tahun ini menjadi lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Dijelaskan Syamsuar, pada 2019 sebelum ada program BKK kepada Desa, status perkembangan desa di Riau kurang menggembirakan.
Desa Mandiri hanya sebanyak 10 Desa, Desa Maju sebanyak 163 Desa, Desa Berkembang sebanyak 915 Desa, Desa Tertinggal sebanyak 422 Desa, dan Desa Sangat Tertinggal sebanyak 45 Desa.
Namun setelah ada program BKK, status perkembangan desa pada tahun 2022 menunjukkan kemajuan, yang signifikan.
Sesuai data, saat ini Desa Mandiri bertambah menjadi 159 Desa, Desa Maju bertambah menjadi 520 Desa, Desa Berkembang sebanyak 801 Desa, Desa Tertinggal berkurang menjadi 87 Desa, dan Desa Sangat Tertinggal berkurang menjadi 24 Desa.
Khusus di Kabupaten Inhil, pada 2019 status perkembangan desa ternyata belum ada Desa Mandiri, Desa Maju hanya sebanyak 11 Desa, Desa Berkembang sebanyak 59 Desa, Desa Tertinggal sebanyak 116 Desa, dan Desa Sangat Tertinggal sebanyak 11 Desa.
Lalu setelah ada BKK, maka pada 2022 status perkembangan desa di Kabupaten Inhil menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Tercatat, Desa Mandiri sebanyak 5 Desa, Desa Maju sebanyak 30 Desa, Desa Berkembang sebanyak 130 Desa, Desa Tertinggal sebanyak 32 Desa, dan tidak ada lagi Desa Sangat Tertinggal.
Dengan demikian, lanjut Syamsuar, pada 2023 akan difokuskan perhatian untuk meningkatkan status Desa Tertinggal dan Desa Berkembang menjadi Desa Maju dan Desa Mandiri. Demikian juga halnya dengan perkembangan BUMDesa di Provinsi Riau.
“Pada tahun 2018 jumlah BUMDesa di Provinsi Riau sebanyak 1.192 unit, kemudian setelah program BKK kepada Desa diluncurkan pada tahun 2019, seluruh Desa di Provinsi Riau telah memiliki BUMDesa,” ucapnya yang disambut tepuk tangan hadirin.