BENGKALIS(Riaulantang)- Hujan lebat mengguyur kota Bengkalis Selasa dinihari (27/03/18) pukul 02.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB tadi mengakibatkan sejumlah kawasan di Bengkalis terendam banjir. Puluhan rumah ikut terendam banjir, petugas Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) turut membantu mengevakuasi barang-barang rumah tangga.
Pantauan di sejumlah titik di kota Bengkalis, Selasa (27/3), Kelurahan Damun termasuk yang terparah terdampak banjir, terutama di sekitaran jalan SD 04. Puluhan rumah terlihat terendam banjir hingga betis orang dewasa.
Tidak hanya merendam puluhan rumah, banjir juga merendam sejumlah sekolah di Bengkalis. Antara lain, YPPI, SMP 01 Bengkalis, MTsN, STAIN, Politeknik, komplek Muhammadiyah serta sejumlah sekolah lainnya.
Sejumlah petugas BPBD Bengkals terlihat standby di lokasi banjir, mereka siap siaga dan ikut membantu mengevakuasi barang-barang rumah tangga yang terendam banjir.
Masih di Kelurahan Damun, lokasi banjir juga terjadi di jalan Hang Tuah sekitar Wisma Kito, sejumlah rumah warga juga terlihat terendam banjir.
Selain di Damun, banjir juga terjadi di Kelurahan Kota persisnya di asrama Polri, di seputaran jalan Bantan Senggoro dan beberapa titik lainnya,” ujar Kepala BPBD, H Jaafar Arief, saat dihubungi.
Kata Jaafar, banjir tidak hanya terjadi di seputaran kota Bengkalis, tapi juga di sejumlah desa di Kecamatan Bantan, Bantan Tua, Resam Lapis dan lainnya. Sejumlah desa di Kecamatan Bengkalis bagian timur juga terdampak banjir.
Ditanya tentang kemungkinan evakuasi warga terdampak banjir, kata Jaafar pihaknya masih menunggu sampai sore hari. Jika memang banjir terus bertambah maka kemungkinan evakuasi warga akan dilakukan,” Sementara ini kita bantu selamatkan barang-barang warga agar tidak terdampak banjir,” ujar mantan Kadishub ini.
Biasanya kata Jaafar, banjir yang terjadi di wilayah atau seputaran kota Bengkalis tidak bertahan lama, kendati begitu BPBD tetap siaga megantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi.
Terkait dengan kemungkinan evakuasi warga, kata Jaafar pihaknya siap jika sewaktu-waktu harus mendirikan tenda. Kendati begitu, semuanya harus dikoordinasikan dengan berbagai pihak, termasuk warga yang terdampak banjir, apakah menumpang di rumah saudara, di gedung atau di tenda.
“Tergantung bagaimana penanganannya nanti, tapi intinya kita siap apapun alternatif yang diinginkan. Dan kalau memang harus dievakuasi ke gedung atau tenda, BPBD akan beroordinasi dengan Dinas Sosial, karena akan menyangkut keberadaan dapur umum,” sebut Jaafar.
Terakhir, Jaafar mengingatkan masyarakat yang terdampak banjir untuk selalu waspada, selalu berkoordinasi dengan Ketua RT setempat juga kepala desa dan lurah,” Awasi anak-anak, jangan bermain atau mandi di parit-parit dalam, karena arus cukup kuat. Tetap waspada dan selalu berkoordinasi,” pesannya.(dwi)
Discussion about this post