DURI (Riaulantang)- Diusianya yang sudah menginjak angka 90 tahun, Anwar Zein masih terlihat gagah dengan baju veteran kebanggaannya. Medali dan lencana kebesaran menghiasi seragam bapak 7 anak ini. Dia satu dari tiga veteran di Mandau yang tersisa.
Mencoba kuat saat peringatan detik detik proklamasi di halaman Kantor Camat Mandau, Sabtu (16/08/19), Kakek Anwar memaksa berdiri saat pengibaran bendera. Rasa kebangsaan dan bela negaranya masih terlihat kuat. Namun upaya kakek yang mata dan telingganya sudah tak berfungsi baik ini di cegah sang anak yang setia mendampingi di panggung utama.
Bercerita sejarah perjuangannya Kakek Anwar seperti menerawang di bawa ke masa 74 silam. Dia sudah berjuang dari tahun 1945 hingga tahun 1950 tanpa digaji sepersen pun. Baru di tahun 1951 dia menerima gaji pertama yang amat disyukurinya
“Tahun 1951 terima gaji pertama. Tahun itu dapatlah untuk beli 1 emas,” kisahnya.
Seiring berjalannya waktu Anwar yang ketika itu masih bisa duduk dengan dua rekan veteran saat peringatan HUT RI, kini tinggal sendiri. Dua rekannya sudah lebih dulu dipanggil menghadap sang khalid. Tinggallah Anwar dengan baju kebesaranmya disetiap peringatan detik proklamasi.
“Tinggal saya sendiri. Yang lain sudah lebih dulu (meninggal-red),” ujarnya.
Bercerita perhatian pemerintah kepada veterannya, Anwar mengaku cukup bangga. Sejauh ini dia sudah menerima dana pensiunan dan tunjangan veterannya.
“Alhamdullah perhatian pemerintah begitu besar. Saya masih terima pensiunan. Ada juga tunjangan kehormatan dan dana veteran,” ungkap Anwar sembari bercerita masih sanggup mengambil dana pensiunan di kantor pos berbekal motor roda 2 yang dimodifikasi anaknya.
Kini di usia senjanya, Anwar hanya berharap generasi muda bisa mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya dengan tidak melupakan jasa-jasa pejuangnya.
“Sekarang generasinya sudah hebat dan kuat. Saya bangga ” ujar Anwar sembari menyampaikan terimakasih atas perhatian pemerintah kepadaya yang tiap tahun selalu menerima cinderamata. (susi)