Bengkalis (Riaulantang) – Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Bengkalis yang meninggal dunia, Rabu (08/04) siang ternyata tak punya riwayat perjalanan ke luar daerah. Pasien sebelumnya juga pernah dirawat di RSUD Bengkalis tapi dengan diagnosa berbeda. Ketika itu pasien mengeluh kaki dan tangannya terasa lemah namun sudah diobati. Kendati demikian medis yang waktu itu kontak dengan pasien tetap dikarantina sementara.
“Pasien tidak pernah keluar daerah dan benar pernah dirawat dengan diagnosa berbeda. Ketika itu kaki dan tangan lemah tapi sudah diobati tenaga medis. Ketika itu tak ada gejala Covid. Kendati demikian medis yang melakukan perawatan medis ketika itu tetap dikarantina sementara untuk antisipasi karena hasil rapid testnya saat masuk kedua kali, Selasa kemaren positif,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis Ersan Saputra ketika menggelar konfrensi pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu malam (07/05/2020).
Dijelaskan Ersan, pasien Selasa malam (07/05/2020) sekira pukul 21.00 WIB masuk ke IGD RSUD Bengkalis. Pasien masuk dalam kondisi sesak nafas disertai batuk. Oeh tim Covid dilakukan penanganan antisipasi terhadap pasien.
“Pasien batuk disertai darah. Dari hasil rontgen diagnosa pneumonia hingga dimasukkan ke ruang isolasi TBC dan langsung dilakukan pengambilan sample swab,” jelas Ersan.
Keesokan harinya, ungkap Ersan, Rabu siang (08/05/2020) sekitar pukul 12. 00 WIB pasien mengalami sesak nafas hebat dan dibantu alat nafas. Namun sekitar pukul 12.45 WIB Kesadaran pasien menurun dan dinyatakan meninggal dunia.
“Hasil rapid testnya positif. Kita lakukan penanganan dan pemakaman sesuai SOP Covid 19. Tenaga medis mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dibantu oleh beberapa keluarga yang juga mengunakan APD lengkap. Alhamdulillah pemakaman berjalan lancar dan kekuarga sangat kooperatif,” ungkap Ersan.
Untuk keluarga yang kontak dengan pasien jelas Ersan langsung dikarantina malam ini. Rapid test juga akan dilakukan besok kepada keluarga yang satu rumah dengan pasien termasuk warga lain yang pernah kontak.
“Kediamannya langsung didisenfektan dan keluarga dikarantina. Besok kita juga akan melakukan rapid test ke keluarga dan yang kontak langsung. Tracing juga akan dilakukan agar diketahui dari mana asal virusnya, hingga kita memutus mata rantainya,” ungkap Ersan.
Kepada masyarakat, Ersan menghimbau agar tidak panik berlebihan dan menyebar berita yang macam-macam.(susi)