SEPAHAT (RiauLantang) – Kejadian Sopian warga, desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana yang di terkam Harimau saat menderes getah, Kamis (04/06/2020) membuat heboh warga sekitar. Kejadian yang hampir merenggut nyawa Sopian itu mengingatkan warga akan kasus serupa 24 tahun silam. Ketika itu 3 warga meninggal akibat keganasan si raja hutan itu.
Seperti disampaikan Keti warga setempat. Kepada Riaulantang.com, Keti mengatakan tanda-tanda kehadiran Harimau di kawasan itu sudah terlihat beberapa hari sebelumnya. Bekas cakaran hewan itu terlihat jelas di pepohonan yang ada di sekitar TKP itu.
“Di pohon ada tanda cakar Harimau. Jejaknya juga ada Kalau kata warga sini, sepertinya dia sudah memberi tanda,”ungkap Keti.
Disampaikannyan, Kamis pagi itu dia sempat sempat bertemu Sopian di perkebunan karet itu. Namun kemudian mereka sibuk dilokasi kebun masing-masing.
“Pagi itu sempat ketemu, tapi seperti biasa saja. Saya ke kebun, beliau juga ke kebunnya. Namun saya tak dengar teriakkan minta tolong. Sesudah kejadian baru diberi tahu dan saya diminta segera meninggalkan kebun,’ ceritanya.
Disampaikannya, kejadian naas pagi itu seakan mengingatkan kejadian puluhan tahun yang lalu. Saat itu, tiga warga dari dua desa, Sepahat dan Tenggayun menjadi mangsa si Belang, di kebun Karet, dalam kurun waktu Satu tahun.
“Sudah lama sekali, tahun 1996 Kalau tidak salah. Ada warga yang di terkam Harimau. Ketiga-tiganya saat itu meninggal dunia,”terangnya.
Menurutnya, lokasi kejadian hampir sama di kebun Karet. Bahkan, pada saat itu kondisi korban sangat memprihatinkan. Setelah kejadian, warga ramai mencari korban.
“Dengan panduan jejak yang ditinggal, warga bisa menemukan korban. Cukup jauh juga warga mencarinya,”jelasnya.
Setelah korban ditemukan, lanjutnya, banyak warga yang tidak ke kebun karena masih takut dan menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Orang ke kebun sepi. Saya rasa juga bisa sama dengan kejadian yang sekarang, Bisa tidak ke kebun warga. Warga akan pergi ke Laut, dengan berbagai macam aktivitas salah satunya dengan mencari Udang,”pungkasnya.
Hingga Kamis Sore, dari penjelasan warga, Arip, petugas dari pihak terkait sudah mendatangi lokasi kejadian. Ada beberapa hal yang dilakukan, salah satunya dengan melakukan pendataan dan pengukuran, pohon karet yang dinaiki Sopian.
“Sudah ada yang datang. Melihat kondisi tempat kejadian. Kalau hasil pengukuran pohon karet itu, yang dipanjat korban ada sekitar 240 cm. Namun tetap bisa diraih Harimau itu. Makanya bagian kakinya luka parah,”tuturnya.(bambang)