PEKANBARU (Riaulantang) – Wakil Gubernur Riau (Wagubri), Edy Natar Nasution berharap tokoh – tokoh lintas agama yang berada di Provinsi Riau dapat bersinergi untuk menciptakan kerukunan umat beragama.
Hal tersebut disampaikannya, saat membuka dialog lintas agama untuk tokoh-tokoh agama Provinsi Riau Tahun 2022 yang di gelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau, di Mahligai Ballroom Hotel Aryaduta Pekanbaru, Sabtu, (23/4/2022).
Wagubri menyampaikan, bahwa Provinsi Riau merupakan provinsi multi etnis, agama dan adat istiadat semua ini merupakan kekayaan daerah yang harus terus dijaga, sehingga terciptanya kerukunan, keharmonisan, dan keamanan dalam menjalankan ibadah.
Selanjutnya, berdasarkan BPS Riau pada tahun 2021 jumlah masyarakat Provinsi Riau ini berjumlah 6,4 juta jiwa dari jumlah tersebut, maka tercatat sebesar 87,1 persen pemeluk agama Islam, 9,67 persen pemeluk agama Kristen, 2,1 persen pemeluk agama Budha, 1,06 persen penganut agama katolik, dan masing-masing sebesar 0,1 persen pemeluk agama Hindu dan Konghucu.
“Dengan adanya keragaman tersebut, tentu terkadang banyak persoalan yang terjadi di masyarakat, yang harus kita bahas bersama,” kata Wagubri.
Ia juga menyebutkan, persoalan yang terjadi d
masyarakat seperti perselisihan, pergeseran, pergesekan itu pasti ada, baik di kalangan masyarakat maupun di tingkat pemimpin agama. Untuk itu, diperlukannya kerja sama lintas agama untuk meminimalisir hal tersebut.
“Dalam mengatasi persoalan yang terjadi, inilah perlu dibentuk forum kerukunan umat beragama, bahwa tdi nilai indeks kerukunan umat beragama kita masih rendah, kita perlu mewujudkan kerukunan ini,” lanjutnya.
Selain itu, ungkap Wagubri, peran FKUB itu sangat penting, karena itu Pemerintah Daerah (Pemda) sangat memberikan perhatian terhadap organisasi ini, sebagai upaya bersama mewujudkan kerukunan, keharmonisan dan keamanan dalam beribadah di Provinsi Riau.
“Saya harap, jangan sampai kita terlambat mengatasi terhadap informasi ataupun hal yang berpotensi katakanlah menimbulkan konflik itu, kita harus bersikap cepat tanggap (agar tidak terjadi hal tidak diharapkan),” tuturnya.(mcr)