DURI (Riaulantang)- Penyakit difteri kembali meresahkan warga Kabupaten Bengkalis khususnya di kota Duri. Berdasarkan keterangan dari Humas RSUD Mandau, saat ini ada 3 pasien yang diduga terkena penyakit tersebut. Ketiga pasien suspect itu merupakan pasien anak – anak yang kini tengah dirawat dokter spesialis anak RSUD Mandau, dr. Aaryuni Masudah, Sp.A, M.Kes.
Demikian disampaikan Direktur RSUD Mandau melalui Kepala Seksi Humas dan Pemasaran, dr Rangga Mooendanoe kepada Riaulantang.com, Rabu (03/01/18).
“Ketiga pasien suspect difteri itu adalah anak-anak dan tengah dirawat insentif oleh dokter anak RSUD Mandau,” jelas dr Rangga
Menurut dr Rangga, meskipun hasil kultur yang memastikan diagnosa Difteri belum keluar namun berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan oleh Dokter, kuat dugaan pasien tersebut merupakan pasien Difteri.
“Setelah menjalani perawatan oleh dokter di Instalasi Rawat Inap RSUD Mandau, kondisi pasien sudah mulai membaik,” jelas Dr Rangga lagi.
Disebutkannya sesuai keterangan Dr. Aryuni Mas’udah, Sp.A, M.Kes yang menangani penyakit itu, warga harus waspada jika berada di keramaian. Gunakan masket jika berada di pasar, mall atau lainnnnya untuk mencegah penularan penyakit itu
“Agar terhindar dari penyakit difteri kepada masyarakat dihimbau untuk menghindari empat tempat keramaian seperti mall, pasar, dsb. Namun apabila diharuskan ketempat keramaian, gunakan masker untuk mencegah penularan,” jelasnya.
Dr Rangga juga mengingatkan jika warga merasakan gejala demam dan nyeri menelan, agar segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Jika merasakan demam dan nyeri menelan segera berkonsultasi ke dokter,” harapnya.
Dr Rangga juga menyebut penyakit difteri memiliki gejala awal : menyerupai common cold (flu) , demam tidak terlalu tinggi, pilek ringan, anoreksia (malas makan), malaise(lemas), nyeri menelan. Apabila tidak ditangani dengan baik, pasien akan mengalami suara serak, sesak nafas, lesu, pucat dan lemah.
Leher yang membesar (bullneck) yang disebabkan oleh limfadenitis servikal dan submandibula disertai edema jaringan lunak leher yang luas.
” Penyakit difteri apabila ditangani sedini mungkin memiliki prognosa yang baik. Namun apabila terlambat dan terjadi komplikasi dapat berbahaya dan mengancam jiwa. Makanya kita harap warga bisa waspada dan segera berobat jika menemukan gejala penyakit ini,” himbaunya.(susi)
Discussion about this post