BENGKALIS (Riaulantang) – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Bengkalis yang beberapa hari lalu belum bisa pulang ke tanah air, lantaran pelabuhan BSSR Selat Baru di tutup, akhirnya siang tadi Senin (23/3/202) tiba di pelabuhan Bandar Sri Laksamana (BSL).
Sekitar 81 TKI dari Malaysia ini datang dengan mengunakan kapal penumpang fery Keritang, Dumai Line dan kapal Batam Jet.
Begitu turun dari fery mereka disemprot dengan cairan steril virus. Kemudian dibariskan berjarak sekitar 1 meter untuk antri mengisi data nama dan nomor hp, lalu duduk berjarak lagi antri untuk suhu tubuh menggunakan Thermo Scanner, lalu dinaikkan ke bus dengan panduan para petugas dari berbagai pihak. Baik Satpol PP, TNI dan Polri, Perhubungan, KKP, Karantina, Pemkab dan lainnya.
Memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Desease-19 (Covid-19) ini, 81 TKI asal Malaysia ini harus dikarantina selama 14 hari. Mereka menjalani masa karantina di Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jalan Kelapapati Darat, Desa Kelapapati Bengkalis.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, Djoko Edy Imhar menjelaskan Pemkan Bengkalis mengikuti arahan pemerintah pusat dan edaran Gubernur Riau untuk melakukan penutupan akses untuk masuk ke Riau dan tujuannya menyelamatkan masyarakat Riau dari virus Corona
“Jadi, tidak ada niat kita mengucilkan atau membiarkan atau membiarkan warga negara kita, tapi ini demi keselamatan orang yang lebih banyak,” katanya
Dijelaskan Edi Imhar, jika melewati pintu Tanjung Balai Karimun otomatis bisa terdeteksi yang ke Bengkalis. Jumlahnya pun terbatas. Namun jika pelabuhan BSSR Selat Baru dibuka tidak hanya masyarakat Bengkalis saja yang datang tapi juga Masyarakat di luar Bengkalis juga melalui pelabuhan Bengkalis.
“Itu jumlahnya akan sangat besar untuk dikarantina. Sekarang pertanyaannya mampu atau tidak kita mengkarantina ribuan orang. Itu pertanyaannya. Jadi,.mohon memaklumi kondisi ini. Tidak ada niat kita sedikit pun untuk menghilangkan apa yang menjadi harapan warga negara kita yang ada di Malaysia. Tapi semata-mata demi keselamatan masyarakat yang lebih banyak,” jelas Djoko Edy Imhar. (evi)