PAINAN (Riaulantang)- Setelah melakukan perjalanan panjang dari Wamena-Sentani-Jakarta-Padang, jenazah delapan warga Minang yang jadi korban kerusuhan di Provinsi Kepala Burung itu, akhirnya tiba di kampung halaman mereka, Pesisir Selatan, Kamis (26/9/2019) malam.
Malam ini juga, empat dari delapan jenazah yang lebih dulu sampai di Pesisir Selatan menggunakan ambulans dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), langsung dimakamkan.
“Awalnya kami sekeluarga sepakat untuk memakamkan besok pagi, namun tadi siang pihak kabupaten menginstruksikan untuk dikuburkan malam ini, dan kami mengikuti arahan tersebut,” kata Wali Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, Aprizal Katik Datuak Bagindo Kayo yang juga paman dari para korban di rumah duka.
Ia menambahkan instruksi dari kabupaten tersebut berdasarkan beberapa hal, di antaranya karena kondisi korban yang telah meninggal dunia sejak Senin (23/9).
Keempat korban ialah Hendra Eka Putra (22), Safrianto (36), Jafriantoni (24) yang merupakan saudara kandung, serta almarhum Riski (3,5) yang merupakan anak dari almarhum Safrianto.
Keempatnya dimakamkan di TPU Kampung Padang Cupak yang berjarak sekitar setengah kilometer dari rumah duka.
Karena keterbatasan tempat di pesawat, delapan peti jenazah korban kerusuhan Wamena itu diterbangkan dengan tiga pesawat. Maskapai Garuda Indonesia mengangkut jenazah atas nama Ibnu dan Iwan mendarat pada pukul 16.55 WIB.
Sedangkan jenazah atas nama Hendra, Yapet, Nofriani/Linda dan Anto diangkut menggunakan Lion Air mendarat pada pukul 17.05 WIB.
Kemudian jenazah atas nama Yoga dan Rizki diangkut menggunakan Batik Air dijadwalkan mendarat pada pukul 22.05 WIB. Terkihat Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit turun langsung menunggu kedatangan peti jenazah para korban tersebut.
Kenang Kebaikan Korban
Sementara itu Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni mengajak masyarakat mengenang seluruh kebaikan para korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini, semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi ke depan. Mari kita kenang seluruh kebaikan para korban,” kata Bupati Hendrajoni ketika memberikan sambutan pada acara serah terima jenazah korban kerusuhan Wamena di rumah duka di Kampung Padang Cupak, Nagari Lakitan Utara, Kecamatan Lengayang, malam ini.
Di Kampung Padang Cupak, Nagari Lakitan Utara terdapat empat korban tewas akibat kerusuhan di Wamena yakni Hendra Eka Putra (22), Safrianto (36), Jafriantoni (24) yang merupakan saudara kandung, serta almarhum Riski (3,5) yang merupakan anak dari almarhum Safrianto.
Kepada ahli waris pihaknya berpesan agar sabar menghadapi cobaan dan bersama-sama berdoa agar korban mendapat tempat yang mulia di sisi Allah.
Pada kesempatan itu Bupati Hendrajoni sekaligus menyerahkan santunan Rp9 juta per korban ke ahli warisnya.
Selain Bupati Hendrajoni pada kesempatan itu juga hadir Sekda Pesisir Selatan, Erizon, Kepala Baznas Pesisir Selatan Yuspardi dan beberapa pejabat lainnya.
Sementara itu, Wali Nagari Lakitan Utara, Aprizal Katik Datuak Bagindo Kayo yang juga merupakan paman dari para korban mengucapkan terima kasih kepada Bupati Pesisir Selatan dan pihak terkait lainnya sehingga jenazah para korban tiba di rumah duka.
“Kami mengucapkan terima kasih, karena jika tidak ada bantuan dari Bupati Pesisir Selatan dan pihak terkait lainnya kami tidak yakin jenazah keluarga kami tiba di rumah,” imbuhnya.
Kedatangan jenazah para korban ke rumah duka mendapat perhatian dari masyarakat Kecamatan Lengayang, diperkirakan ribuan orang memadati rumah duka.
Warga tidak hanya memadati rumah dan halamannya, namun juga terlihat berdiri di sepanjang jalan menuju rumah almarhum.
Saking ramainya warga di lokasi, membuat arus lalu lintas macet ketika kendaraan roda empat melintas di lokasi, beberapa pemuda dengan sukarela terlihat aktif mengatur lalu lintas.
Sumber: Antara