Taylor Swift mengungkapkan ia memiliki sebuah versi dari lagu All Too Well yang mendapatkan pengakuan universal atas kemampuannya menulis lagu, dalam durasi 10 menit yang belum pernah dirilis sebelumnya.
Hal itu diungkapkan oleh Swift dalam siniar Rolling Stone, 500 Greatest Albums, pada pekan ini. Dalam daftar tersebut, Rolling Stones menempatkan album keempat Swift, Red, sebagai salah satunya.
Dalam album peralihan Swift dari country ke pop tersebut, ada lagu All Too Well yang berdurasi lima menit yang disebut banyak kritikus sebagai salah satu lagu terbaik yang pernah diciptakan Taylor Swift.
“Saya seperti manusia hancur yang berjalan masuk untuk latihan, merasa berantakan tentang apa yang terjadi dalam kehidupan personal saya,” kata Swift soal asal mula pembuatan lagu tersebut.
“Saya masuk, dan saya ingat kami baru saja merekrut David Cook, yang [telah] menjadi anggota band saya sejak saat itu,” lanjutnya.
Swift menyebut dalam latihan tersebut, ia memulai dengan memainkan sejumlah nada. Namun tanpa sadar ia terus memainkan nada tersebut dan mulai diikuti oleh anggota band lainnya.
“Saya pikir mereka bisa mengatakan saya benar-benar mengalami hal tersebut. Saya mulai bernyanyi dan riffing dan ad-libbing lagu ini yang pada dasarnya adalah All Too Well,” kata Swift.
“Itu lagunya, namun mungkin memiliki verse tujuh kali lebih panjang. Saya memasukkan f-word dan saya ingat teknisi suara saya bilang ‘saya merekam yang tadi kau lakukan dalam CD bila kau mau’. Saya bilang ‘ya tentu saja’,” lanjutnya.
“Saya kemudian membawanya ke rumah dan mendengarkannya dan merasa menyukainya tapi itu panjangnya 10 menit. Saya harus menguranginya,” kata Swift.
Swift kemudian menghubungi penulis lagu Liz Rose yang telah bekerja sama dengannya sejak lama untuk merampingkan lagu tersebut hingga menjadi versi yang resmi dirilis.
Swift kemudian memasukkan lagu itu dalam album Red yang dirilis pada 2012. Meski bukan single ataupun lagu yang dipromosikan, All Too Well menjadi kesayangan banyak penggemar Swift dan musisi itu kerap mendapatkan banyak permintaan untuk menyanyikan lagu tersebut kala konser.
“Itu lagu yang sangat tidak disengaja,” kata Swift.
“Saya tidak pernah membayangkan penggemar memiliki respons yang amat kuat soal lagu tersebut karena itu bukan single, dan itu tidak punya video, semua hal yang diajarkan kepada saya bagaimana musik bisa memengaruhi budaya,” lanjutnya.
“Saya tidak melihat hal itu dalam lagu tersebut,” lanjut Swift yang menyebut memilih memainkan lagu tersebut kala Grammy 2014 karena permintaan penggemar yang amat kuat.
“Namun saya sungguh tidak mengira lagu itu menjadi sesuatu yang hampir menjadi sebuah lagu yang hidup melebihi banyak lagu yang saya jadikan sebagai single lengkap videonya,” kata Swift.
Swift juga menyebut amat menakjubkan bagi dirinya bisa melihat seluruh penggemarnya hafal akan lagu tersebut dan ikut bernyanyi kala ia membawakannya.
“Saya benar-benar tercengang karena lagu itu, dan menurut saya itulah salah satu hal terindah tentang album ini bagi saya.” kata Taylor Swift, dikutip dari People.
Sementara itu, Taylor Swift yang baru-baru ini mendapat penghargaan sebagai Songwriter of the Year oleh Apple Music, juga mengisahkan bahwa album Red adalah langkah pertamanya untuk masuk dalam dunia musik pop.
Bagi Swift, album Red menjadi sumber dari banyak hubungan penting dalam hidup dan kariernya, salah satunya sebagai momen awal persahabatan dirinya dengan Ed Sheeran, serta kerja samanya dengan produser Max Martin yang ikut terlibat dalam album 1989.
“Ed tetap jadi orang yang saya ajak bicara setiap minggu, dan Max Martin adalah orang yang mengajari saya lebih banyak tentang menulis daripada siapa pun yang dapat temui sebelumnya,” kata Swift.
“Jadi ini adalah album yang sangat penting bagi saya dalam hal, saya rasa, asal-usul segala hal yang saya bawa.” lanjutnya.
Di sisi lain, Taylor Swift sebelumnya memberikan kabar kepada penggemarnya bahwa ia telah mulai untuk merekam ulang master lagu-lagunya sebagai alternatif cara memiliki lagi musik lama yang kini sudah dijual ke pihak lain.
Swift diketahui boleh merekam ulang musik lamanya, yaitu setelah lima tahun usai album dirilis, berdasarkan perjanjian lamanya dengan Big Machine. Dengan begitu, per November 2020, Swift berhak merekam ulang lagu yang ia ciptakan sendiri dari album pertama hingga kelima, 1989.
“Baru-baru ini saya memulai merekam kembali musik lama saya dan ini terbukti amat menarik secara kreatif dan memuaskan. Saya memiliki banyak kejutan untuk ini. Saya ingin berterima kasih kepada kalian karena telah mendukung saya melalui drama ini, dan saya tak sabar kalian mendengar apa yang telah saya impikan,” kata Taylor Swift.
Sumber : CNN Indonesia / Hiburan