BENGKALIS (Riaulantang) “Alhamdulillah Ya Allah”, kalimat ini tak henti diucapkan Sarah,wanita muda yang terkonfirmasi positif Covid 19.Terasa aneh mungkin, terpapar covid kok berucap Syukur. Namun itulah yang terjadi. Rasa syukur Sarah ini tak terlepas dari kelegaannya yang terpapar covid 19 , namun tidak mengalami gejala berat. Hanya kehilangan penciuman dan rasa selama satu hari.
“Benar- benar bersyukur, saya tak mengalami demam tinggi, batuk berat ataupun sesak nafas. Saya tahunya terpapar covid, ketika tidak dapat mencium makanan yang terhidang di depan saya. Ini karena saya sudah vaksin sebanyak dua kali,” kata Sarah.
Wanita yang menggeluti profesi MUA (makeup artist), mengaku semula sempat stres begitu mengetahui hasil tes PCR nya positif covid 19. Namun keluarganya menyemangati untuk tenang menerima kenyataan. Meski kekhawatiran semoat menyelimuti pikirannya.
“Jujur saya sempat panik begitu tahu positif covid. Saya khawatir orangtua saya ikut tertular karena saya positif. Apalagi ibu saya juga punya riwayat sesak. Namun untunglah setelah semua anggota keluarga saya melakukan tes, semua negatif covid 19,” cerita Sarah, warga Senggoro kecamatan Bengkalis kabupaten Bengkalis propinsi Riau ini.
Menurutnya, begitu mengetahui positif covid, ia langsung melakukan isolasi mandiri di sebuah penginapan. “Orangtua saya sempat sedih, di pikirannya, saya sakit kok malah diasingkan sendirian, mungkin mereka berpikir saya akan mengalami gejala berat seperti yang dialami banyak penderita. Namun ternyata saya hanya kehilangan penciuman dan rasa selama sehari. Setelah itu saya tidak sama sekali merasakan gegala berat. Dan setelah 6 hari isoman di tempat penginapan, saya coba tes PCR lagi, ternyata hasilnya sudah negatif. Saya pun memutuskan untuk isoman di rumah saja lagi,” ungkap Sarah.
Mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri di Pekanbaru ini turut mengungkapkan keheranannya, kalau saat ini masih ada warga yang enggan untuk divaksin. Dari pengalaman pribadinya, dia sangat dapat merasakan manfaat vaksin. Meski tidak menjamin tidak tertular covid 19, tapi setidak mereka yang sudah divaksin jika terpapar covid, tidak mengalami gejala berat.
“Teman-teman saya yang sebelum ini enggan untuk divaksin, akhirnya mau menerima vaksinasi, ketika tahu kondisi saya yang tidak mengalami gejala berat walaupun positif covid 19. Alhamdulillah , ada juga hikmahnya saya terpapar covid 19,” ungkap Sarah lagi. Kamis (26/8).
Di kabupaten Bengkalis sendiri, kendati angka positof covid 19 terus bertambah, namun tingkat kesembuhan juga terus meningkat. Dari dari Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis propinsi Riau, hingga Rabu (25/8), tercatat sebanyak 84 orang pasien Covid-19 di Kabupaten Bengkalis, dinyatakan sembuh. Dan terbanyak dari Kecamatan Bathin Solapan.
“Pasien Covid-19 di Kecamatan Bathin Solapan yang sembuh 48 orang. Kemudian Mandau 19 orang”, jelasnya.
Sedangkan sisanya, imbuh Ersan, berasal dari Kecamatan Bantan 10 orang, Rupat Utara 4 orang, dan Pinggir 3 orang.
Sementara untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia, kemarin, katanya, tercatat 8 orang. Ke-8 pasien meninggal tersebut dari Mandau 3 orang, Bengkalis 2 orang, serta Bathin Solapan, Bukit Batu dan Bantan masing-masing 1 orang.
Bertambahnya 84 pasien sembuh tersebut membuat recovery rate di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini meningkat dari 79,71% menjadi 80,51% dari kumulatif positif Covid-19 sebanyak 6.547 orang.
Sedangkan untuk active rate, karena kasus baru terkonfirmasi Covid-19 penambahannya hanya 40 orang, menjadi menurun dari 16,24% ke angka 15,35%.
“Dengan adanya penambahan 8 orang pasien meninggal tersebut, untuk case fatality rate, naik menjadi 4,14% dari 4,04%”, terang Ersan
Bupati Bengkalis sendiri Kasmarni, terus memotivasi warganya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (evi)