DURI (Riaulantang)- Calon legislator Bengkalis Dapil 4 Mandau, Septian Nugraha tampil percaya diri di acara silaturrahmi dengan warga Karang Anyer Duri, Minggu siang (20/02/18) usai ba’da Zuhur. Memperkenalkan diri sebagai anak sulung dari Kasmarni dan Amril Mukminin, caleg Partai Golkar no urut 1 ini mampu memikat hati ratusan warga yang hadir. Guyonan-guyonan kecil disela sambutannya membuat warga tertawa lepas.
“Ada yang kenal tak dengan nama Kasmarni dan Amril Mukminin. Ehm ehmmm. Kalau disebut nanti pelanggaran pula,” ujarnya yang disembut gelak tawa warga.
Disampaikan Septian, lahir dan besar dari keluarga yang berkecimpung di dunia politik membuat dia bertekad juga menekuni dunia politik. Tak ada paksaan dari ayah bunda atau pun keluarga terhadap pilihannya. Dia ingin berbuat untuk masyarakat banyak.
“Bukannya mau sombong. Dirumah bisa duduk, makan, minum tanpa kekurangan. Tapi saya tak mau seperti itu. Saya ingin berbuat untuk masyarakat dan ini pilihan hati saya,” urai Septian
Dikatakannya, diusianya yang masih tergolong muda, dia ingin berkiprah ditengah masyarakat. Membawa dan memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan bersinergi dengan Pemdakab Bengkalis merupakan tekadnya untuk maju dalam pemilihan legislatif. Untuk itu pihaknya minta doa dan tunjuk ajar dari masyarakat.
“Saya menyadari masih sangat muda. Butuh tunjuk ajar dari sesepuh. Butuh doa dan yang terpenting di coblos. Kalau di dukung nanti tak kuat bapak/ibu,” guyonnya lagi.
Dilanjutkan Septian, diusia mudanya ini dia ingin membuktikan bahwa generasi muda yang kini akrab di sebut generasi milenial bisa berkiprah di tengah masyarakat. Generasi yang kini akrab dengan teknologi ini diyakini bisa membawa perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan lembaga legislatif.
“Saatnya legislator Bengkalis dari generasi milenial,”pungkas Septian yang disambut tepuk tangan gemuruh warga.
Sebelumnya kegiatan itu diawali dengan penampilan reok Ponorogo menyambut kedatangan Septian dan rombongan. Setelah itu acara dimulai dengan sambutan sesepuh Jumaidi. Namun azan Zuhur terdengar dari Masjid At Atwa yang berada di daerah itu. Septian pun mengundur acara dan memilih sholat zuhur berjamaah dengan warga.
Usai sholat zuhur, ibu-ibu yang sudah bertungkus lumus memasak dengan hidangan gulai daging kambing mempersilahkan tamunya makan siang baru kemudian sosilisasi dilanjutkan kembali.(bambang)