Duri (Riau Lantang) – Anak asuh Dicky Limra English Course (DLEC) Duri menyapu bersih gelar juara kompetisi Scrabble tingkat Provinsi Riau yang berlangsung di SMA Cendana Duri, pada Kamis hingga Jumat (22-23/2/2024) akhir pekan lalu.
Pimpinan DLEC, Dicky Limra SPd kepada riaulantang.com Senin (26/2) mengaku gembira dengan prestasi ciamik yang diraih anak asuhnya di ajang tahunan cukup bergengsi tersebut. Sebanyak 18 pescrabble tingkat SMA dan 17 pemain tingkat SMP dari berbagai daerah di Riau bertarung di kompetisi ini.
“Alhamdulillah, anak-anak yang kita latih intensif di Riau Scrabble Basecamp berhasil menyapu bersih gelar juara scrabble dalam ajang bertajuk The 13th Cendana English Competition ini. Mereka sukses menyapu bersih seluruh gelar juara, baik untuk tingkat SMP maupun SMA,” katanya.
Untuk tingkat SMA, gelar juara satu scrabble digondol Zakiyah Fadhilah Putri. Siswi SMAN 8 Mandau ini adalah utusan DLEC di ajang Cendana Festival Project 2024. Juara dua, tiga dan empat masing-masing diraih Fauniyah Hanani (SMAIT Mutiara Duri), Asyshifa Aqila Lusri (SMAN 2 Mandau), dan Jeny Felyet (SMAN 2 Mandau).
Sementara juara satu untuk tingkat SMP disabet utusan DLEC, Raymond Wijaya (siswa SMP Pelopor Duri). Rekannya Fanny Angelica (SMPN 10 Mandau) meraih gelar juara dua. Sedangkan tempat ketiga dan empat diduduki Jimo De Raffa dan Shifa Febri A, keduanya dari SMPN 3 Mandau.
Penuh Kejutan dan Keharuan
Menurut Dicky, banyak kejutan dan keharuan yang terjadi dalam kompetisi scrabble . Terutama karena terjadinya persaingan internal di kalangan pemain yang berada di bawah binaan DLEC.
Apalagi, tujuh dari sembilan anak asuh Dicky tingkat SMA lolos meyakinkan ke babak delapan besar. Masing-masing Annisa Cahaya F, Fauniyah Hanani, Asyshifa Aqila Lusri, Sundari Ekawati, Jeny Felyet, Grace Valentine, dan Zakiyah Fadhilah Putri.
Persaingan ketat antar sesama pemain dari camp pelatihan yang sama pun terjadi untuk tingkat SMP. Sebab enam pemain binaan DLEC juga lolos ke babak delapan besar. Mereka adalah Raymond Wijaya, Aliya Syifa H, Shifa Febri A, Fanny Angelica, Luthfi Hasbi, dan Jimo De Raffa.
“Anak-anak yang berasal dari tempat pelatihan yang sama ini terpaksa bersaing ketat dari babak delapan besar hingga ke partai final. Di situlah mereka berupaya serius saling mengalahkan satu sama lain. Dan hasilnya, tentu ada menang dan kalah. Yang menang layak gembira. Yang kalah pun wajar bersedih atau bahkan berurai air mata. Di sinilah kejutan dan keharuannya,” ucap Dicky.
Pescrabble muda berbakat tingkat SMP, Raymond Wijaya, tambah Dicky, juga menyuguhkan kejutan tersendiri. Apalagi dia berhasil mendominasi permainan hingga babak akhir. Di ajang ini, Raymond menunjukkan kelasnya dengan berhasil meraih bingo sebanyak enam kali.
Ketatnya persaingan internal, menurut Dicky, harus diwaspadai para pemain senior asuhan DLEC yang sudah berpengalaman atau pernah meraih predikat juara. Mereka tak bisa lagi merasa aman. Sebab pemain di bawahnya bisa saja menyalib posisi mereka kapan saja dan di ajang mana saja.
Tak Hanya Berjaya di Scrabble
Tak hanya meraih predikat juara di cabang scrabble, menurut Dicky, anak asuhnya Ryuga Alfarizky utusan dari SMP IT Al-Kautsar Duri pun meraih predikat membanggakan. Ryu menggondol juara satu di cabang kompetisi speech tingkat SMP.
Sedang Disa dari SMAN 3 Mandau meraih juara dua di cabang debate tingkat SMA. Sementara Quinsha Aurelia dari SMAN 8 Mandau meriah juara dua story telling. M Arif dari SMAN 2 Mandau dan Salwa dari SMAN 8 Mandau lolos ke babak semifinal speech tingkat SMA. (syukri)