Pekanbaru (Riaulantang) – Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Kota Pekanbaru dr Mulyadi SpBP mengumumkan, ada satu Pasien Dalam Pemantauan (PDP) meninggal dunia di Pekanbaru pada Senin (6/4), namun tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi atau positif COVID-19.
“Hari ini satu orang PDP atas nama Tuan F (65) meninggal dunia. Tuan F memiliki riwayat perjalanan dari Malaysia pada Februari 2020 lalu. Kemudian dia sakit dan dirawat pada 1 April 2020,” jelas dr Mulyadi SpBP di Pekanbaru, Senin (06/04/2020).
dr Mulyadi menyampaikan hasil tes cepat tuan F positif, namun hasil Plymerase Chain Reaction (PCR ) atau pemeriksaan usapan lendir (swab) dari hidung atau tenggorokan belum keluar.
“Tidak selamanya hasil rapid test atau tes cepat positif itu pasti terkonfirmasi COVID-19 karena masih butuh tes PCR.
Sebab tes yang paling akurat sejauh ini yang banyak digunakan adalah PCR, sementara ini butuh waktu yang lebih lama dari rapid test, dikarenakan PCR hanya bisa dilakukan di laboratorium yang ditunjuk oleh pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu hingga Senin (4/6) total ODP mencapai 1.765 orang atau bertambah 35 orang. Dengan rincian 212 orang selesai pemantauan, 1.553 orang masih dalam pemantauan.
“Yang positif COVID-19 masih tetap lima, dengan rincian satu sehat, empat masih dirawat diisolasi RSUD Arifin Achmad. Sebaliknya PDP dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penambahan dibanding hari Minggu (5/4),” jelas dr Mulyadi.
Dikatakannya hingga Senin ini PDP di Pekanbaru totalnya 72 orang dengan penambahan 12 dibanding Minggu. Ini dirinci 33 orang masih dirawat, 36 orang sehat, tiga orang meninggal.
“Kami mengimbau, semua masyarakat tidak panik. Tetapi ikut berjuang melawan COVID-19, Ikhtiar dan doa adalah kekuatan, jaga jarak, rajin cuci tangan dengan sabun, hindari keramaian, dan tetap di rumah kalau tidak penting jangan. Kalau harus keluar jaga kesehatan dan pakai masker,” pesannya. (ant)