DURI (Riaulantang)- Pesta demokrasi pemilihan legislatig (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 sudah berlalu dan pleno rekapitulasinya sudah pula dituntaskan. Kendati demikian banyak pelajaran yang diambil dari pesta demokrasi itu, terutama menyangkut pleno rekapitulasi yang penuh perjuangan para saksi.
Seperti disampaikan Boy Annas saksi PAN yang juga KetuaKeluarga Alumni Pelajar dan Mahasiswa Riau Yogyakarta (Kapemary) Duri. Kepada Riaulantang.com, Selasa (22/05/18) Boy mengungkapkan apresiasinya atas jalannya demokrasi di kota Duri yang penuh dinamika ini.
“Hampir sebulan kantor kecamatan Mandau di penuhi oleh para penyelenggara, peserta, pengamanan serta masyarakat yang melihat langsung proses rekapitulasi tersebut. Semuanya bekerja sesuai dengan porsinya masing-masing. Banyak instruksi dan keberatan dari saksi parpol. Kendati demikian langsung di cari kebenarannya dengan penghitungan surat suara sampai dengan mendatangkan KPPS di TPS yang di rekap tersebut. Untuk itu kita ucapkan apresiasi atas kerja itu,” ujar Boy panggilan akrabnya.
Disampaikan Boy, apresiasi juga disampaikannya untuk KPU Kabupaten beserta Panwaslu yang s setia mendampingi PPK dalam proses rekap. Dua orang komisoner beserta Ketua dan sekitar 25 tenaga relawan diturunkan untuk membantu proses rekapitulasi itu.
“Proses yang tak akan dilupakan. Komisioner dan Ketua KPU Propinsi serta Bawaslu Riau hadir ke Mandau dan memimpin rapat dengan pimpinan Parpol di Duri hanya untuk mempercepat rekapitulasi dan itu sangat kita hargai,” ungkapnya lagi.
Boy pun menyampaikan kehadiran pimpinan KPU yang berusaha menjawab setiap pertanyaan seputar proses pemilu dan rekapitulasi membuat para saksi merasa dilayani optimal.
“Kami dari Kapemary Duri melihat sisi positif demokrasi ini. Begitu antusias dan pedulinya masyarakat dengan Pemilu.Warga yang dulu tidak peduli dengan Pemilu, kali ini lebih peduli dengab indek keikutsertaan warga mencapai 75 persen. Kendati demikian kedepan diharapkan KPU lebih maksimum dalam sosialisasi, terutama pemilih pemula,” ujarnya.
Boy juga menyebut perlunya peningkatan bimbingan teknis untuk penyelenggara di tingkat TPS, hingga kesalahan perhitungan di tingkat TPS bisa diminimalisir.
“Semoga kekurangan yang di temui dalam pemilihan kemarin bisa dievaluasi. Kami yakin pada tahapan Pemilu selanjutnya akan lebih banyak pemilih yang lebih kritis,” pungkasnya. (susi)