PEKANBARU (Riaulantang) – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Riau, Boby Rachmat, berpesan pada pemuda dalam program Pertukaran Pemuda Antarprovinsi (PPAP) tahun 2023 yang datang agar mengambil peluang untuk membangun persahabatan yang abadi. Para pemuda juga diminta dapat menjalin jaringan yang kokoh, dan belajar dari satu sama lain.
“Kami yakin bahwa peserta akan mengambil manfaat yang luar biasa dari setiap pengalaman dan membawa pulang pengetahuan baru yang akan memberi warna kepada masa depan,” ujar Boby saat pembukaan kegiatan PPAP di Prime Park Hotel Pekanbaru, Selasa(4/7/2023).
Boby menjelaskan, Pertukaran Pemuda ini juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar menghormati perbedaan, menghargai keberagaman, dan memupuk rasa persaudaraan yang erat. Dalam kegiatan ini, peserta akan terlibat dalam berbagai kegiatan, meliputi; diskusi, pelatihan, kegiatan sosial, pertunjukan seni, dan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Provinsi Riau.
PPAP merupakan wujud nyata dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui program ini, pemuda-pemudi dengan berbagai latar belakang budaya, suku, dan agama dapat saling mengenal, berbagi pengalaman, serta membangun jaringan yang kuat.
Boby memberitahukan para peserta akan mendapatkan pembekalan selama tiga hari di Kota Pekanbaru, kemudian dilanjutkan ke Kabupaten Pelalawan. Peserta akan ditempatkan di dua kecamatan, yakni Pangkalan Kerinci dan Bandar Sei Kijang.
Kabupaten Pelalawan banyak memiliki potensi daerah, baik sektor pertanian, perkebunan, industri, dan pariwisata.
Boby mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia yang telah memilih Provinsi Riau menjadi salah satu tuan rumah penyelenggara PPAP.
“Semoga dengan hadirnya pemuda-pemudi dari provinsi lain menjadi ajang promosi daerah bagi kami, provinsi Riau. sehingga menjadikan Riau lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan, kegiatan PPAP merupakan bagian untuk menyiapkan kepemimpinan yang berjiwa muda, pintar, dan kuat. Ada komitmen yang harus dijaga untuk terus bebenah, membangun karakter kepemimpinan yang kuat dan kolaboratif di tengah masyarakat yang terus berubah situasinya.
“PPAP di desain untuk menyadari adanya keragaman dalam rangka membangun respect dan kebersamaan. Ada Jawa, ada Sunda, ada Sumatera, ada Melayu, ada Dayak, ada Bugis, ada Papua. Dengan berbagai ras yang beragam tapi kita disatukan dalam komitmen keindonesiaan,” ujarnya.
Asrorun kemudian menutup sambutannya dengan meresmikan kegiatan yang dimulai dari hari ini hingga 5 Agustus 2023 mendatang. Kegiatan PPAP ini diikuti oleh 70 orang peserta dari 35 Provinsi di Indonesia.
Selain di Provinsi Riau acara PPAP yang sama juga digelar di Provinsi Kalimantan Selatan. Acara berlangsung secara virtual dan simultan.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kalimantan Selatan, Sulkan, turut menyambut baik dan mengucapkan selamat datang bagi para peserta yang hadir di Kalimantan Selatan.
Sulkan yakin para peserta mampu memberikan kontribusi dalam membangun nilai toleransi dan keberagaman. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memberi dukungan dan fasilitas dalam rangka menunaikan misi sebagai agen perubahan dan duta daerah.
Dikatakan Sulkan, PPAP bertujuan agar para pemuda dari berbagai daerah dapat terjun dan berbaur dengan masyarakat dimanapun berada. Diharapkan peserta dapat membawa diri serta sikap baik dan saling menghormati satu sama lain. (Fik)