PEKANBARU (Riaulantang) – Asisten II Setdaprov Riau Job Kurniawan memimpin rapat pemantauan stabilitas pasokan dan harga pangan di Ruang Rapat Posko Satgas Ketahanan Pangan, lantai 7 Menara Lancang Kuning, Kantor Gubernur Riau, Kamis (2/2/2023).
Saat diwawancarai usai rapat, Asisten II Setdaprov Riau mengatakan dari angka inflasi pada bulan Februari ini, maka disimpulkan bahwa beras masih mendominasi.
“Kita melihat beras di Provinsi Riau menjadi penyumbang inflasi yang cukup besar,” kata Job Kurniawan.
Ia menjelaskan bahwa ada yang menarik perhatian di dalam rapat tersebut karena harga produksi beras naik maka gabahnya juga mengikuti.
Beberapa laporan dari distributor beras yang ada di Riau memberi penjelasan bahwa kenaikan harga beras yang terjadi saat ini karena sudah dari pabriknya.
“Ke depannya kita akan mengintervensi untuk memudahkan dan tentunya murah untuk masyarakat, dengan harapan inflasi di Riau bisa turun,” katanya lagi.
Ia menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterima dari Bulog dalam rapat tersebut, stok beras yang ada di Riau saat ini masih aman dan cukup untuk empat bulan ke depan.
“Udah disampaikan tadi dari pihak bulog, mereka menyampaikan punya stok yang cukup untuk empat bulan ke depan. Jadi tak perlu diragukan bahwa stok beras di Riau cukup,” pungkasnya.
Bulog menyampaikan bahwa ketersediaan stok beras untuk Provinsi Riau yakni kurang lebih 9.800 ton. Berdasarkan catatan di bulan Januari 2023 beras yang disalurkan mencapai 1.700 ton/bulan, dan itu mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
“Dapat kita asumsikan dari stok beras yang ada, 3 sampai 4 bulan ke depan Insyaallah aman,” ujarnya.
Rapat tersebut melibatkan Satgas Pangan, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Dinas Pangan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Riau, Diskominfotik Riau, Dinas Perhubungan dan distributor.(fik)