DURI (Riaulantang)- Kreasi milenial di malam seni memangku tradisi yang digelar G3C Duri, di Jalan Pertanian Duri, Jumat malam (10/07/2020) luar biasa. Atraksi seni lintas suku dan budaya yang ditampillan patut diajungi jempol. Tepuk tangan meriah diberi para musisi dan masyarakat, tak terkecuali tokoh perempuan Kasmarni yang hadir membuka kegiatan seni itu.
Kasmarni sendiri di daulat memainkan talempong untuk membuka malam seni memangku tradisi itu. Pukulan talempong Kasmarni yang berirama layaknya profesional juga mendapat antusias dari para milenial.
Kepada para milenial ini Kasmarni menyampaikan apresiasi dan berharap bakat seni budaya ini terus dilestarikan.
“Ini kegiatan positif yang perlu dilestarikan dan dibudayakan. Mudah-mudahan bisa menjadi kegiatan tahunan. Hidup milenial,” ujar Kasmarni memberi semangat.
Kasmarni juga menyampaikan bahwa seni dan budaya tak bisa dilepas dari tatanan kehidupan sehari hari. Namun perbedaan seni dan budaya itu malah menjadi penyatu suku bangsa ini.
“Boleh beda. Tapi tetap satu . Bhinneka tunggal ika,” pungkas Kasmarni.
Sementara itu musik Tambua khas Sumatera Barat mengawali malam seni itu. Pukulan tambua yang apik memukau menonton. Kasmarni pun terlihat larut dalam semarak malam seni itu.
Tari Rentak Bujang Dara melanjutkan malam seni itu. Tak kalah memukau, bujang dara menarik di iringi musik dan nyanyian yang langsung di bawakan G3C.
Nyanyian Jaso Mande dari Sumatera Barat melanjutkan kemeriahan acara itu. Disusul tarian Tor Tor dari Sumatera Utara yang tak kalah meriahnya. Kasmarni menotor bersama dengan para milenial menambah semaraknya acara.
Tak ingin hanya melihat tampilan milenial, Kasmarni akhirnya pun didaulat untuk menampillan bakat seninya. Memilih lagu “Kangen” Dewa18, penampilan Kasmarni mampu memukau milenial. Semua berkoar bernyanyi bersama Kasmarni sembari melambaikan tangan. Layaknya sebuah konser.
Agaknya Kasmarni memang terpukau dengan atraksi milenial ini. Hingga malam ini Kasmarni masih betah menyaksikan atraksi seni kabaret, zapin usik mengusik, cendol dawet dan
tari piring. (susi)