DURI (Riaulantang) – Simpang Pokok Jengkol Duri, namanya melegenda sejak lama. Dulu ditengah persimpangan ini berdiri sebuah tugu berbentuk api yang bertuliskan Duri kota Sakti. Namun entah kenapa Tugu ini tergerus masa hingga tiada.
Jika dikembalikan pada kejayaan masa lalu, saat PT RMI dan PT Tripatra beroperasi pada dekade 1990, simpang ini menjadi titik utama. Puluhan oplet angkutan umum handalan bolak-balik membawa sewa penumpang ribuan
karyawan yang pulang pergi ke lokasi.
Ramainya simpang ini tak lekang oleh waktu. Kala pagi hari simpang legend ini masih terlihat ramainya dan menjadi jalur sibuk. Mulai dari siswa yang menuju tempat dimana mereka bersekolah. Ditambah, para pekerja masih banyak menunggu jemputan kendaraan operasional untuk berangkat ke lokasi. Hal ini sudah menjadi aktivitas rutinitas dan pemandangan di pagi hari.
Namun, sangat berbanding terbalik dengan kondisi dimalam hari. Kondisi tidak seramai aktivitas pagi hari, ditambah kondisi penerangan yang sangat minim di simpang fenomenal yang disebut Pokok Jengkol ini. Padahal, lampu jalanan tersusun rapi ditambah lampu yang persis di simpang itu yang menjulang tinggi. Namun sayang tidak memancarkan cahaya lagi.
Penerangan minim bagi pengendara. Hanya lampu Merah, Kuning dan Hijau silih berganti serta beberapa penerangan papan iklan yang menghiasi dilokasi tersebut.
Kondisi gelapnya simpang ini tidak hanya hitungan hari, tidak juga minggu tapi lebih sering tidak berfungsi. Hal ini terkesan dibiarkan padahal prasarananya berdiri kokoh hingga saat ini. Lagi pula, kalau kondisi redup suasana jalan lintas kota Duri terkesan tidak adanya kehidupan lagi orang yang melintasi. Tentu akan berbeda dengan warga masyarakat yang terbiasa melihat kondisi minim penerangan disimpang ini.
Minimnya penerangan ini, bukan hanya simpang Pokok Jengkol ini saja. Sepanjang jalan Hangtuah dan Sudirman Duri yang sepantasnya lampunya berfungsi, kondisinya juga banyak yang mati. Padahal terangnya lampu kota akan berdampak baik bagi pengguna. Suasana kota tentunya akan semakin menarik apabila penerangan bisa terus menyala.
Rasanya persoalan lampu penerangan jalan ini tidak pernah tuntas. Ketika diperbaiki nyalanya dengan singkat, tak bertahan lama. Lebih banyak padam dibandingkan menyala. Perlu rasanya perhatian serius pihak terkait, agar kota Duri khususnya simpang Legend Pokok Jengkol kembali bercahaya.
Tak berfungsinya lampu di daerah ini dikeluhkan Roy pemuda tempatan. Menurutnya jika kondisi lampu disimpang ini sudah lama tidak berfungsi dan membuat simpang ini terasa mati.
“Gelap kalau malam hari. cahaya hanya dari pengguna jalan yang melewati simpang ini. Ditambah lampu dari rumah warga sekitar. Cobalah datang kesini biar tahu suasananya. Sudah lama juga mati lampunya, padahal tiang dan lampunya ada,” katanya.
Hal senada disampaikan Erni. Menurutnya gelapnya simpang ini membuat dia was-was ketika melintasinya.
“Kalau masih jam 20.00 WIB, masih terang juga disini, karena banyak pengguna jalan melintas. Coba setelah lewat jam itu, mulai dari pendakian SMP 4, simpang pokok jengkol hingga ke simpang Telkom terasa gelapnya. Ngeri-ngeri sedap kalau kami ibuk-ibuk ini melewatinya. (Bambang)