DURI (Riaulantang)- Limbah medis RSUD Mandau yang dibiarkan menumpuk di dalam puluhan kantong-kantong plastik di ruang terbuka depan incenerator yang tak berfungsi terus menjadi pembicaraan. Tumpukkan limbah itu diperkirakan akan terus menumpuk beberapa hari bahkan minggu kedepan lantaran proses pengangkutannya masih dalam tahap lelang. Diharapkan pihak terkait segera mencari solusi agar tumpullan limbah itu tak menganggu warga dan penghuni RSUD yang berada di area itu.
“Jelas akan bertambah (tumpukkan-red) karena tendernya masih tahap lelang. Makanya kita harap pihak terkait dalam hal ini RSUD berkoordinasi dengan dinas Kesehatan untuk segera mencarikan solusi agar tumpukkan limbah itu tak menganggu kenyamanan warga dan penghuni RSUD yang beraktifitas di area itu,” ujar wakil Ketua Komisi IV, Nanang Haryanto yang membidangi pendidikan dan kesehatan, Kamis sore (08/08/19).
Dijelaskan Nanang, tumpukkan limbah itu bisa saja di pindahkan ke tempat lain, namun tetap di jaga sembari menunggu adanya pemenang tender pengangkutan.
“Tak elok juga melihat tumpukkan sampah di areal RSUD. Bagusnya dipindahkan dan dijaga agar tak dibuang sembarangan. Jangan pula di bilang tak menganggu karena ini limbah. Baiknya kita tidak melemparkan pernyataan-pernyataan yang memicu polemik. Profesional saja. Jangan asal bunyi,” sesal Nanang menanggapi pernyataan Kadis Kesehatan yang mengatakan limbah medis itu tak menganggu karena pengepakan sudah sesuai SOP dan tak menganggu sumber air.
Nanang bersama dengan komisi IV DPRD Bengkalis berjanji akan meninjau kondisi limbah itu sembari mencari solusi agar limbah itu tak menumpuk di kawasan RSUD.
“Saling koordinasi saja antara RSUD, dinas kesehatan dan Pemkab. Kalau memang dana BLUD masih bisa dipakai kenapa tidak. Tapi kalau memang dananya tak ada, jelang ada pemenang tender mungkin bisa dititip ke tempat lain yang tak menganggu layanan di RSUD,” ungkapnya. (susi)