DURI (Riaulantang)- Pergerakan induk gajah Seruni bersama anaknya Rimba terus memasuki kawasan perkotaan. Setelah beberapa hari terpantau di belakang bengkel mobil Simpang Garoga Duri, kini pergerakan gajah betina dan induknya itu memasuki kawasan pemukiman di Simpang Tiga Babussam Jalan Kana 2 RT 05 RW 10 Kelurahan Air Jamban.
Warga di kawasan itu mengaku ketar ketir dengan keberadaan induk gajah dan anaknya. Tidak hanya merusak lahan pertanian tapi gajah yang sudah kehilangan habitatnya itu pun sudah memasuki kawasan pemukimanan.
‘Sudah 2 hari induk dan anak gajah masuk ke lahan pertanian masyarakat di RT 05 RW 10 lingkungan Babussam. Warga resah takut kawanan gajah itu mengobrak abrik pemukiman,” ujar Deri warga setempat, Minggu (26/04/2020).
Dikatakannya upaya menghalau kawanan gajah untuk mengusir kawanan gajah itu pun sudah dilakukan warga. Namun kawanan gajah itu masih terua mengitari kawasan itu.
“Kita sudah laporkan perihal kawanan gajah itu ke Lurah. Alhamdulillah Lurah langsung turun ronda malam bersama kita,” jelasnya.
Tak hanya Lurah Zama Riko Dakanay yang turun melakukan ronda malam mengusir kawanan gajah, ujar Deri, Ketua Karang Taruna W Hadi Kesuma Ketua Rw 10, Taori Harita, Ketua RT 05 Saut Nababan dan masyarakat setempat ikut ronda memantau pergerakan gajah itu.
“Apresiasi untuk Lurah yang turun langsung ronda malam dengan kita. Sampai jam 02.00 WIB tadi Lurah masih berjaga dengan kita,” ungkapnya.
Sementara itu Lurah Air Jamban Zama Riko Dakanay yang dihubungi Riaulantang.com mengaku sudah menghubungi pihak BKSDA untuk menghalau induk dan anak gajah itu.
‘Sampai jam 02.00 Wib malam kami masih di kawasan itu. Waspada jika induk dan anak gajahnya memasuki kawasan pemukiman,” ujar Riko.
Disampaikannya, hari pertama ronda, warga hanya bisa membuat unggun supaya gajah tak mendekat ke pemukiman, namun di hari kedua pihak BKSDS sudah turun memantau pergerakan gajah Seruni dan anaknya itu.
“Kasihan warga. Dalam kondisi Covid-19 ini mereka harus diresahkan lagi dengan keberadaan gajah ini. Belum lagi kebun sayurnya yang hancur di pijak hewan ini. Makanya kita sarankan untuk segera panen agar bisa dijual,” jelas Riko.
Tak hanya kebun sayur mayur yang diinjak induk gajah dan anaknya, ujar Riki, tanaman ubi dan pisang juga porak poranda oleh hewan ini.
“Masyarakat kita harap tetap berjaga dan waspada. Selalu kontak dengan BKSDA karena menghalau induk dan anak gajah ini cukup susah. Induknya protektif terhadap anaknya. Makanya kita saran warga ikut prosedur BKSDA,” pungkas Zama Riko. (susi)