PEKANBARU (Riaulantang) – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama ribuan warga Air Molek Kabupaten Indragiri Hulu larut dalam kegembiraan, Selasa (18/7/2023) malam.
Orang nomor satu di Riau ini tak malu-malu bernyanyi dan berjoget bersama warga yang malam itu sedang menyaksikan pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Pasar Sri Gading Air Molek.
Gubri Syamsuar tak sendirian. Dia ditemani Ketua DPRD Riau Yulisman dan Wakil Bupati Indragiri Hulu Junaidi serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Semakin malam, suasana di lokasi pagelaran wayang kulit ini pun terasa semakin heboh, meriah dan semarak.
Apalagi saat Gubernur Riau Syamsuar bersama ribuan warga menyanyikan lagu berjudul ojo dibandingke yang dipopulerkan oleh Farel Prayoga.
Ribuan warga yang semula duduk dikursi, seketika itu juga langsung berdiri dan ikut bernyanyi bersama.
Alunan lagu ojo dibandingke yang diiringi dengan musik gamelan bergenre koplo mampu membius ratusan undangan hingga mereka larut dalam kegembiraan.
Gubri Syamsuar mendapatkan gelar Kajeng Raden Tumenggung ini pun merasa senang bisa hadir ditengah-tengah masyarakat dalam acara pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Pasar Sri Gading Air Molek tersebut.
Disela jadwalnya yang padat, Gubri Syamsuar mengaku menyepatkan dirinya hadir diacara tersebut. Hal itu dilakukan Gubri sebagai bentuk kecintaan kepada masyarakat Riau. Khususnya warga Air Molek Kabupaten Inhu.
“Kemarin kami acara di Bandung, hari ini juga padat sekali jadwalnya, tapi alhamdulillah malam ini kami bisa hadir disini bersama masyarakat Inhu di Air Molek. Besok malam kami akan lanjut lagi ke Rohul, semua ini kami lakukan untuk memenuhi undangan masyarakat,” katanya.
Gubri Syamsuar terharu dan bangga bisa melihat warga Inhu, khususnya warga Air Molek yang berbaur dalam kebersamaan meski berasal dari berbagai suku dan agama yang berbeda-beda.
“Kami bangga melihat warga disini yang harmonis. Mari sama-sama kita jaga suasana yang aman dan penuh dengan kebersamaan dan keharmonisan ini agar kedepan kita bisa terus membangun daerah ini lebih maju dan sejahtera lagi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Syamsuar juga mengapresiasi Paguyuban Keluarga Jawa Kembang Setaman yang sudah menggelar seni budaya yakni pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.
Pagelaran ini dikatakan Gubri adalah bentuk nyata masyarakat Riau dalam melestarikan budaya bangsa.
Sebab kata Gubri budaya adalah identitas bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan agar tidak diakui oleh negara lain.
“Budaya seperti ini harus kita jaga dan peliharaan dan kita lestarikan. Jangan sampai budaya kita diklaim oleh negara lain karena kelalaian kita yang tidak memperhatikan budaya kita sendiri,” katanya.
Pagelaran wayang kulit semalam suntuk di Pasar Sri Gading, Air Molek, Inhu ini mengangkat judul atau lakon Gatot Koco Wisudoh dengan menghadirkan dalang dari Sragen Jawa Tengah, Ki Adi Pambayun.
Ketua Paguyuban Keluarga Jawa Kembang Setaman, Arsyadi, SH menjelaskan pagelaran wayang kulit ini dilaksanakan dalam rangka merayakan ulang tahun Paguyuban Keluarga Jawa Kembang Setaman (PKJ-ST) ke 25 sekaligus peringatan 1 Suro atau 1 Muharram 1445 Hijriyah.
“Setiap tahunnya kegiatan seperti ini rutin rutin kita laksanakan kegiatan. Sebagai bentuk kebersamaan dalam melestarikan seni budaya di Kabupaten Inhu,” kata Arsyadi seraya mengucapkan terimakasih atas kehadiran gubernur Riau Syamsuar dalam acara tersebut.
“Terimakasih pak gubernur atas kehadirannya dan terimakasih juga kami ucapkan kepada pak gubernur dan Ketua DPRD Riau yang sudah banyak memberikan bantuan pembangunan infrastruktur untuk masyarakat di Indragiri Hulu,” katanya.
Arsyadi mengaku siap membawa paguyubannya sebagai wadah pemersatu bangsa khususnya antar Paguyuban yang ada di Riau.
“Kami ingin menjadi garda terdepan dalam menjalin kerukunan antar suku, umat beragama,” katanya.
Selain pagelaran wayang kulit semalam suntuk, perayaan hari jadi ke 25 PKJ-KS, ini juga diisi dengan kegiatan sosial. Diantaranya kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis. (Andi)