DURI (Riaulantang)- Ada banyak cara bersyukur atas nikmat Allah yang dilakukan manusia sebagai rasa ungkapan syukur. Sangat yakin selalu bersyukur akan membuat hidup terasa lebih tenang dan bahagia.
Menariknya ada warga yang mengundang rombongan grup kesenian tradisional Reog Ponorogo sebagai ungkapan rasa syukur atas kesehatan dan keberkahan rezeki keluarga besarnya.
Mengambil momentum suasana lebaran halal bihalal tahun 2023, Keluarga Mbah Jumani rela mengeluarkan dana pribadi “nanggap” Reog dari kabupaten dan Kota se-Provinsi Riau dengan maksud bersyukur atas keselamatan puteranya yang lolos dari kecelakaan sekaligus turut melestarikan seni budaya warisan leluhur bangsa.
Acara penampilan seni Reog berlangsung meriah dengan kehadiran 25 grup Reog diantaranya dari Duri, Sungai Pakning, Pekanbaru, Dumai, Siak dan Bengkalis. Seluruh grup tampil memukau di halaman rumah warga Karanganyer Kota Duri, Ahad 30 Arpril 2023.
Wakil Bupati Bagus Santoso yang berkesempatan hadir pada acara tersebut memberikan pengarahan sekaligus apresiasi atas niat mulia dan kekompakan “peseduluran” persaudaraan pelaku seni Reog yang ikhlas datang dengan mandiri.
“Ini peristiwa luar biasa, nguri-uri melesarikan budaya itu hobi dan dari hati. Sukses semoga dengan seni kita bersatu membangun negeri” puji Bagus Santoso disambut tepuk tangan gemuruh.
Atas nama pecinta dan pelaku seni Mbah Jumani didampingi puteranya Mas Hendro Widodo yang kini sehat wal afiat setelah menjalani operasi kepala. Dengan senang hati mengatakan Ia berikrar akan terus melestarikan seni budaya Reog.
“Terima kasih matursuwun Mas Bagus Santoso yang selalu peduli dengan seni Reog, Insya Allah kami Grup Reog selalu mendoakan sehat dan lancar setiap usaha serta cita- citanya,” kata Mbah Jumani.
Reog Ponorogo, tak asing lagi terdengar di telinga kita. Seantero negeri pasti tau bahwa reog adalah kesenian milik Indonesia yang berasal dari Jawa Timur, tepatnya kabupaten ponorogo.
Maka dari itulah dinamakan “Reog Ponorogo”. Di tempat asalnya Reog Ponorogo merupakan satu kesenian yang paling dibanggakan dan telah diwariskan turun temurun hingga ke anak cucu.
Pemandangan Reog tersaji di berbagai sudut kota hingga pelosok desa.
Mengikuti perkembangan kesenian Reog bukan hanya di tempat asalnya Ponorogo, kesenian ini sekarang berkembang di berbagai daerah, seiring program transmigrasi pemerintah maupun perantau mandiri termasuk di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Bengkalis.
Acara semakin seru ketika Wabup Bagus Santoso turut menari bersama ditengah pertunjukan. Hampir semua yang hadir dari orang tua muda dan anak anak larut dalam alunan gamelan.
Hadir pada acara tersebut sesepuh desa Pakde Jumadi, Pakde Hardiman, Pakde Wardoyo, Pakde Sofyan, Ketua Pujakesuma Sukatno serta para ketua dan pelaku seni dari 19 Grup Reog se Provinsi Riau. (Gel)