PEKANBARU (Riaulantang) – Pria bernama Opik Taufiqullah ini berhasil menangkap peluang usaha menguntungkan dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa.
Di tangannya, sabut kelapa yang hanya dianggap limbah bagi orang awam, justru menjadi barang bernilai tinggi dengan harga jual yang fantastis.
Dari limbah sabut kelapa itu, Opik menciptakan berbagai kerajinan tangan, sehingga punya nilai pemanfaatan yang lebih, terutama untuk keperluan rumah tangga.
Workshop miliknya berada di Jalan Karya Labersa, persisnya di seberang gerbang Water Theme Park Labersa Riau Fantasi, Kelurahan Air Dingin, Bukit Raya, Pekanbaru.
Di sini ada begitu banyak hasil kerajinan dari sabut kelapa yang sudah diciptakan. Workshop ini diberi nama: Waroeng Sabut KSM, sudah berdiri sejak tahun 2016 lalu.
Rangkaian proses demi proses bapak Opik lakukan secara mandiri. Mulai dari proses penggilingan, penguraian serat, hingga dijemur sampai menjadi bahan baku yang disebut coco fiber.
“Untuk pengolahan coco fiber ini kita mengolahnya Tembilahan, setelah itu langsung dikirim ke Pekanbaru untuk diolah lagi, sehingga menjadi kerajinan tangan,” tuturnya, Sabtu (15/10/2022).
Bagi Opik, ada banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan sehingga menjadi sebuah karya dengan nilai jual tinggi. “Bukan cuma dari sabut kelapa saja,” ucapnya.
“Tapi, saya memang tertariknya dengan sabut kelapa. Karena itu yang menyentuh untuk dibikin kerajinan sampai produk jadi.”
“Produk hilir yang seperti kita buat di warung sabut ini masih jarang, masih bisa dihitung jari. Makanya peluang bisnisnya besar,” sambungnya.
Hingga kini, produk kerajinan dari bahan sabut kelapa yang dibuat Opik sudah beragam. Setidaknya ada sudah ada 20 jenis kerajinan, mulai dari vas bunga, wadah tisu, hingga peralatan rumah tangga seperti, kursi dan meja.
“Untuk harga dari kerajinan sabut ini dijual dimulai dari Rp5.000 ribu rupiah seperti spon pencuci piring, hingga Rp25 juta, seperti gazebo yang terbuat dari sabut,” tuturnya. (Mcr)