BENGKALIS (Riaulantang) – Bupati Bengkalis Kasmarni berharap agar masyarakat senantiasa waspada dan berhati-hati dalam melayani orang yang ingin meminta atau menyerahkan bantuan dana. Apalagi mengatas namakan Pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
“Saya minta kemasyarakat yang menerima pesan WhatsApp maupun telepon atau apapun bentuk dan jenisnya dari bukan nomor saya tapi memasang foto wajah saya dan nama saya, begitu juga mengatas namakan Wakil Bupati, Sekda dan pejabat lainnya itu adalah bohong dan pelaku penipuan,” kata Bupati Kasmarni, Minggu (19/02/2023).
Saya kaget juga lanjut Kasmarni, saat malam tadi menerima laporan bahwa nama saya dicatut untuk aksi penipuan dengan modus dijanjikan dapat bantuan untuk rumah ibadah.
“Saya secara pribadi maupun jabatan begitu juga halnya dengan Wakil Bupati, Sekda dan pejabat lainnya tidak pernah meminta maupun menyerahkan bantuan dengan cara menghubungi secara langsung kepada masyarakat atau penerima bantuan, karena jika adapun penyaluran bantuan dari pemda, itu sudah ada aturan dan SOP nya tersendiri.” Tegas Kasmarni.
Untuk itu lanjut Bupati Wanita Pertama Kabupaten Bengkalis ini lagi, kepada masyarakat siapapun mohon berhati- hati, jika ada yg menghubungi croscek segera dengan dinas atau instansi terkait, atau menghubungi Lurah/Kades maupun ASN Pemkab Bengkalis yang dikenali, agar dapat dibantu dalam penelusuran informasi yang mengatas namakan dirinya dan pejabat lainnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kasmarni karena Lagi-lagi, modus penipuan yang mengatas namakan Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis kembali terjadi.
Bahkan, ia juga berani membawa nama Bupati Bengkalis Kasmarni, dalam operasi penipuan tersebut. Selain Bupati Bengkalis Kasmarni nama Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso, Sekretaris Daerah Bengkalis H. Bustami HY, Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis dan Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis ikut tercatut dijual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap pembangunan masjid Jami’atul Ikhlas Desa Senggoro Bengkalis.
Adapun kronologi penipuan tersebut bermula ketika bendahara masjid Jami’atul Ikhlas Desa Senggoro Bengkalis H Basri menerima pesan WhatsApp (WA) yang mengaku sebagai Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso yang diperintah untuk menyalurkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis berupa program donasi sekali lima tahun untuk pembangunan masjid.
Perintah ini langsung dari Bupati Bengkalis, dan pejabat Pemerintah Bengkalis yakni Sekda, Ketua DPRD dan Dinas Sosial ungkap pelaku kepada H Basri.
Seakan-akan telah mengirimkan uang bantuan sebesar Rp 18 juta. Ternyata saat pengiriman terjadi kesalahan atau lebih transfer sebesar Rp 10 juta dari anggaran semestinya yakni Rp 8 juta yang diperuntukan untuk pembangunan masjid.
Si penipu meminta korban untuk mengembalikan uang yang terlebih disalurkan untuk diberikan kepanti asuhan sebesar Rp 8 juta dan Rp 2 juta untuk miliknya pribadi.
Tidak berlanjut sampai disitu si penipu juga mengirimkan lagi bukti tranfer ke rekening masjid atas nama Kasmarni sebesar Rp.20 juta, bukti tranfers dari atau atas nama sekda sebesar Rp.45 juta, kemudian dari Khairul Umam sebesar 30 juta dan dari Dinas Sosial 22 juta.
Si penipu iuga meminta pengurus masjid menyambut l kunjungan Wabup, Sekda, dan Ketua DPRD ba’da Zuhur pada Minggu (19/2/2023) untuk menjelaskan perihal bantuan tersebut. Tanpa curiga atas desakan si penipu terhadap terlebih transfer Basri harus melakukan transfer ulang sebesar Rp 60 juta namun baru bisa transfer sebesar Rp 48 juta sisanya akan ditransfer lagi nanti.(evi)