PINGGIR (Riaulantang) – Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, mulai tahun 2018 mendatang, kawasan pesisir akan menjadi fokus pengembangan pembangunan sektor Perikanan dan Kelautan provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning ini. Khususnya untuk kegiatan budidaya.
“Panjang garis pantai di Provinsi Riau ini sekitar 2.486 Km. Namun yang baru termanfaatkan hanya sekitar 2 Km. Mulai tahun 2018 mendatang, kawasan pesisir ini akan kita garap serius untuk budidaya perikanan,” jelas Gubri yang akrab dipanggil Andi Rachman ini.
Andi Rachman mengatakan itu ketika menghadiri kegiatan penebaran bibit ikan (restocking) baung sebanyak 50.000 ekor di perairan Sungai Mandau yang dipusatkan di Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kamis petang, 28 Desember 2017, kemarin.
Selain Bupati Bengkalis Amril Mukminin, ikut mendampingi Andi Rachman pada kegiatan restocking tersebut Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, H Herman Mahmud, dan Pelaksana Tugas Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkalis, Aulia.
Masih menurut Gubri, bakal diberdayakannya garis pantai di kawasan pesisir untuk budidaya perikanan bertujuan agar potensi tersebut memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Selain itu, melalui program kegiatan dimaksud, kita juga berharap kejayaan Provinsi Riau sebagai penghasil ikan terbesar dapat dikembalikan. Dahulu kita semua tentu masih ingat, kalau ditanya salah satu daerah penghasil ikan terbesar di dunia, pasti Bagan Siapi-Api yang disebut. Kejayaan inilah yang ingin coba kita kembalikan melalui pemanfaatan kawasan pesisir dimaksud,” jelas Gubri Andi Rachman.
Memang, dahulu Bagan Siapi-Api (Ibukota Kabupaten Rokan Hilir) terkenal sebagai penghasil ikan terpenting, sehingga dijuluki sebagai kota ikan.
Menurut beberapa sumber, di antaranya surat kabar De Indische Mercuur menulis bahwa pada tahun 1928, Bagansiapiapi adalah kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah kota Bergen di Norwegia.
Selain itu, pada tahun 1980-an, buku-buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah-sekolah dasar masih mencantumkan bahwa salah satu daerah penghasil ikan terbesar dan teramai di Indonesia adalah Bagansiapiapi, yang pada saat itu masih masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bengkalis.
Dan, pada masa jayanya dahulu, nama kota Bagan Siapi-Api memang lebih terkenal daripada Pekanbaru maupun Provinsi Riau.(rls)
Discussion about this post