PINGGIR (Riaulantang) – Kreasi dan inovasi ibu-ibu PKK desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir mengemuka di Gerakan Pangan Lokal anak sekolah dan anak usia dini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) kabupaten Bengkalis yang dilaksanakan di halaman Gedung Serbaguna Hj Nuriyah binti Sontel, Rabu (29/06/2022). Mengandalkan bahan pangan lokal “Ubi Mangalo”, PKK desa Muara Basung sukses menyajikan makanan yang tampilannya tak kalah dengan makanan mahal lainnya. Ya, Piza Ubi Mengalo suguhan Ketua TP PKK Maya Gustia menjadi primadona dalam gerakan pangan lokal itu.
Berbahan utama Ubi Mengalo yang sudah diolah sedemikian rupa, Piza Ubi Mengalo Ala Maya Gustia itu amat mengugah selera. Puluhan anak sekolah dan anak usia dini yang disuguhkan sekeping Piza tampak antusias mencicipi makanan yang tak ada dijual di desanya. Mereka tampak bangga menerima Piza yang dibagikan Plt Kadis Ketahanan Pangan Bengkalis, Dr Surya Sehersi MPd, Camat Pinggir, Azwar, Kades Muara Basung Akhyar Mukmin serta sejumlah pihak lainnya.

“Ini Piza olahan ibu PKK. Sejak semalam kami mempersiapkannya. Hari ini kami sajikan perdana di Gerakan Pangan Lokal ini, ” ujar istri Akhyar Mukminin ini.
Disebut Maya, ibu-ibu PKK amat bersemangat menciptakan kreasi bahan makanan dari pangan lokal ini. Mereka bekerjasama menciptakan menu berbasis bahan lokal daerahnya. Hasilnya tercipta Piza Mengalo kebanggaan mereka.
“Hari ini kami bagikan gratis untuk semua. Biar sama-sama mencicipi cita rasa Piza kampung ini, ” selorohnyo.
Tak hanya membagikan makanan Pizanya, Maya juga berbagi cara pembuatannya. Dua koki andalannya diboyong ke acara. Mereka pun mempraktekan resep andalannya.
“Bahan utamanya Ubi, dicampur sedikit dengan tepung untuk perekatnya. Topingnya terserah kita. Apa saja bahan yang ada didaerah kita, bisa jagung, taburan ayam, sosis dan lainnya, ” jelas Maya yang langsung menjadi host untuk demo Piza ini.

Maya juga menyampaikan peralatan yang digunakan juga bukan peralatan yang mahal. Tak ada loyang, teflon di rumah pun bisa untuk membakarnya.
“Mudah-mudahan bisa menjadi referensi warga. Jadi anak semangat memakannya, ” harap Maya lagi.
Sementara itu, Piza Ala Maya Gustia mendapatkan acungan jempol peserta. “Rasanya tak kalah dengan Piza yang dijual di luaran sana, ” ujar Erbun Yani dari DKP Bengkalis.
Sementara itu Kades Muara Basung Akhyar Mukmin mengaku bangga dengan produk lokal “Ubi Mengalonya”. Disampaikan Akhyar Mengalo merupakan Ubi beracun yang menjadi makanan pokok warga Sakai. Karena identik dengan Sakai itulah akhirnya nama itu dilekatkan dengan Bupati Bengkalis periode 2015-2021, Amril Mukminin. Amril yang merupakan anak jati Sakai pernah merasakan pahit manisnya makan Ubi Mengalo. Nama Amril kemudian disematkan sebagai Bupati Mengalo.
“Ubi Menggalo merupakan ubi racun. Prosesnya di fermentasi, diparut, diendapkan beberapa hari. Setelah itu baru digonseng dan menjadi bahan makanan pokok. Pada saat itu, untuk mencari beras susah, makanya memakan Ubi Mengalo. Hari ini, ibuk PKK desa Muara Basung dan anggota telah mengolah bahan makanan dari Ubi Mengalo untuk disajikan menjadi bahan makanan yang tak kalah cita rasanya dengan bahan makanan mewah lainnya. Diolah menjadi Piza, ” ujarnya bangga (susi)