DURI (Riaulantang) – Festifal lampu colok memeriahkan memperingati tahun baru Islam biasanya hanya berlangsung di ibukota Kabupaten Bengkalis. Namun untuk tahun baru islam 1 Muharram 1444 H kali ini, Pemerintah Kecamatan Mandau, kali pertama mengelar festifal tersebut. Festifal ini diikuti sejumlah desa/kelurahan yang berada di Kecamatan Mandau.
Gagasan melestarikan warisan budaya masyarakat Melayu yang di inisiator Camat Mandau, Riki Rihardi ini mendapat dukungan luas masyarakat. Kesibukan pemasangan rangka miniatur masjid sebagai ciri khas festifal ini mulai terlihat di sejumlah titik sejak Sabtu (30/07/2022) hingga Minggu (31/07/2022).

Puncaknya miniatur masjid yang digantungi ratusan kaleng bekas berisi minyak tanah lengkap dengan sumbunya itu di sulut, Minggu malam (31/07/2022) di Jalan Asrama Tribrata Kelurahan Pematang Pudu. Penyulutan api pertama yang menandai di bukanya festifal lampu colok 1 Muharram 1444 H di Kecamatan Mandau itu dilakukan secara serentak.
Terlihat memegang obor penyulutan, Staf Ahli Bupati Bengkalis Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik Toharuddin. Ikut mendampingi Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Syafroni Untung, Camat Mandau Riki Rihardi Rihardi, Ketua TP-PKK Kecamatan Mandau Dewi Asdinar, Danramil Mandau Kapten Arh Jemirianto, serta Lurah se-Kecamatan.
Begitu api perdana disulut , miniatur masjid dengan tata letak api yang artistik terlihat. Masyarakat tak melewatkan moment indah itu. Mereka yang biasanya hanya melihat gambar lampu colok di media sosial dan lainnya, kali ini bisa ikut langsung melihat keindahan lampu colok. Antusias warga mengabadikan moment itu menghiasi sejumlah laman media sosial.

Camat Mandau Riki Rihardi di kesempatan pembukaan festifal itu mengatakan festifal lampu colok ini merupakan festifal pertama kalinya di Kecamatan Mandau. Ini merupakan salah satu program unggulan Bupati Kasmarni untuk mewujudkan keakraban dan kekeluargaan di tingkat Kelurahan ataupun Kecamatan.
“Apresiasi dari kami selaku Pemerintah Kecamatan Mandau kepada semua pihak yang telah berkontribusi, berkomitmen untuk melestarikan kearifan lokal lampu colok yang dilaksanakan disetiap Kelurahan,” ujar Riki.
Sementara itu Bupati Bengkalis Kasmarni diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bengkalis Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik, Toharuddin juga memberikan apresiasi atas kreatifitas masyarakat di Kecamatan Mandau.
“Pelestarian budaya lokal masyarakat Melayu ini harus tetap bersinar agar tak hilang ditelan zaman. Festifal ini memiliki keunikan tersendiri dan dapat membuat masyarakat Kecamatan Mandau mengeluarkan ide-ide kreatifnya. Harapan kami agar kemeriahan dan keindahan kegiatan festival lampu colok ini tidak mengurangi aktifitas ibadah kita”, harapnya.(susi)