DURI (Riaulantang) – Perekonomian rakyat dan umat saat ini dalam kondisi terpuruk. Diduga, sistem ekonomi ribawi merupakan salah satu penyebabnya. Ditambah pula oleh kondisi rakyat yang satu sama lain tidak bersinergi. Mereka lebih cenderung memikirkan nasib dan keuntungan sendiri-sendiri.
Hal itu dikatakan Ketua Masyarakat Pancasila Indonesia (MPI) Riau, MC Kendro kepada riaulantang.com lewat sambungan telepon dari Kuala Lumpur, Malaysia pada Senin (11/11/2019).
“Sistem perekonomian ribawi itu harus segera ditinggalkan, diganti dengan sistem ekonomi syariah. Sebab sistem ekonomi ribawi itu tak akan pernah bisa menyelesaikan masalah perekonomian umat,” kata lelaki muda enerjik dan pebisnis saham aplikasi Yippi Toga ini.
Perekononian sistem ribawi yang hingga saat ini masih menggurita, menurut dia, sama sekali tidak akan mampu meningkatkan taraf perekonomian rakyat secara umum.
“Karena sistem ekonomi ribawi itu hanya menguntungkan pihak kapitalis saja. Juga sangat bertentangan dengan ajaran agama, terutama Islam. Malah ada hadits yang menyebut, seringan-ringan dosa riba itu adalah sama dengan dosa memperkosa ibu kandung sendiri,” tambah MC Kendro.
MC Kendro ertatap muka dengan CO Toga Limited, Mr Edward NG di kantornya di Kuala Lumpur
Karena itulah MC Kendro berkeinginan kuat untuk ikut berperan aktif menggelorakan semangat rakyat dan umat untuk menjayakan ekonomi syariah tersebut.
“Jadi kata kuncinya sederhana saja. Dengan ekonomi syariah berarti kita menjalankan perintah dan meninggalkan larangan Allah sesuai Alquran dan Hadits. Dengan begitu, insya Allah kita akan makmur. Dengan izin dan redha Allah tentunya,” ujarnya lagi.
Ditambahkan MC Kendro, ekonomi sistem syariah itu sama sekali tidak akan merugikan pemilik modal besar alias investor. Karena hanya sistem akadnya saja yang berbeda sesuai kaidah Islam. Kalau terlambat bayar cicilan, tidak akan ada denda sama sekali. Juga tidak ada sistem bunga berbunga seperti berlaku di kalangan rentenir.
“Pokoknya semua masyarakat bisa menikmati sistem syariah tersebut, baik muslim maupun nonmuslim. Ini sesuai pula dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil’alamin. Intinya, kalau ada yang halal kenapa harus pakai yang haram,” tegasnya.
Salah satu upaya MC Kendro untuk mengembangkan sistem ekonomi syariah itu adalah lewat program pembangunan perumahan di Riau. Untuk tujuan itu, Jumat (8/11) pekan lalu pihaknya mengadakan pembicaraan khusus dengan seorang investor di Kuala Lumpur, Malaysia. Yakni Mr Franky, salah satu pemilik saham perusahaan digital Toga Limited. Hari itu dia juga berkesempatan bertatap muka dengan usahawan muda Edward NG, CO Toga Limited.
“Insya Allah (Mr Franky dan Edward NG) mau berinvestasi di Indonesia. Khususnya di Riau dalam proyek pengadaan rumah tanpa riba. Juga untuk kredit usaha kecil tanpa riba lainnya. Semuanya berbasis syariah,” jelasnya lagi.
Penerapan sistem ekonomi syariah, tambah dia pula, sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Kalau sistem lama tetap dipertahankan, dia yakin masyarakat akan kembali ke zaman jahiliyah versi modern.
“Disitu dipastikan akan ada perbudakan. Bakal terjadi kesenjangan sosial. Dan lama-lama hukum rimba akan terjadi dalam penagihan utang. Atau yang berutang akan membunuh agar lepas dari jeratan utang yang membelitnya,” pungkas MC Kendro.(syukri)