BENGKALIS (Riaulantang) – Selama tiga bulan terakhir, tepatnya sejak Januari hingga Maret 2018, telah terjadi 15 kejadian kebakaran rumah dengan memakan 21 unit bangunan dan 57 kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan luas sebanyak 254,7 hektare.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bengkalis, H Zulfan Heri, melalui laporan yang disampaikan ke Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kabupaten Bengkalis, Selasa, 3 Maret 2018.
Secara rinci, Zulfan Herri menyebutkan jumlah kejadian kebakaran lahan di 11 kecamatan di Kabupaten Bengkalis, terbanyak terjadi di Kecamatan Bathin Solapan, dengan 20 kejadian. Sementara kawasan di Kecamatan Bengkalis dan Mandau, masing-masing 6 kejadian.
Kemudian, Kecamatan Pinggir, Bantan dan Rupat 5 kejadian. Bandar Laksamana dan Talang Muandau 3 kejadian. Sedangkan Kecamatan Bukit Batu, Siak Kecil hanya 2 kejadian, sementara Rupat Utara nihil.
Meski memang di Kecamatan Bathin Solapan sempat terjadi 20 kejadian, namun jumlah lahan yang terbakar lebih besar dari yang terjadi di Kecamatan Rupat dan Bengkalis. 102,5 hektare di Rupat, 50,4 hektare di Bengkalis dan 33,5 hektare di Bathin Solapan.
Selanjutnya, 22 hektare kebakaran terjadi di Kecamatan Bandar Laksamana, 17 hektare di Talang Muandau, 7,22 hektare di Bantan, 6,25 hektare di Pinggir, 6 hektare di Mandau, 5,5 hektare di Siak Kecil dan 4 hektare di Bukit Batu.
Sementera itu, 15 kejadian kebakaran pemukiman sejak 3 bulan terakhir yang sering terjadi di Kecamatan Bathin Solapan, dengan 4 kejadian. Sedangkan di Kecamatan Bengkalis, Mandau dan Pinggir masing-masing 3 kali kejadian, serta Bantan 2 kali kejadian.
“Dari kejadian kebakaran pemukiman ini, penyebabnya beragam. Mulai dari korsleting listrik sampai dengan kelalaian masyarakat sendiri, seperti kelalaian saat memasak dengan meninggalkan kompor menyala,” tutur Zulfan Herri.
Dengan terjadinya sejumlah kebakaran, Kepala Dinas Damkar menghimbau agar seluruh masyarakat selalu hati-hati dan tetap waspada. Jangan sampai kelalaian membawa petaka yang tentunya merugikan diri sendiri.
“Begitu juga dengan pembakaran lahan. Jangan membersihkan atau membuka lahan dengan cara di bakar, akibatnya sangat besar sekali. Sekali lagi kami berharap untuk sama-sama memelihara lingkungan kita,” tutupnya.(rls)
Discussion about this post