DURI (Riaulantang)- Inovasi kampanye terus dilakukan Septian Nugraha, milenial Muara Basung yang kini terjun ke kancah percaturan politik di negeri junjungan. Tidak hanya sekedar kampanye dialogis, Caleg Partai Golkar nomor urut 1 DPRD Bengkalis ini juga mengemas diskusi terbuka. Diskusi diharapkan bisa mengajak milenial lebih melek politik.
Mengambil tema “Apa itu Politik” Septian Nugraha tampil percaya diri dihadapan ratusan peserta. Dipandu milenial Rangga Syaputra, diskusi pun berjalan menarik. Para milenial diberi kesempatan untuk.memberi kritik dan sarannya.
“Menyenangkan bisa bertemu dan berdiskusi bersama kawan-kawan Milenial Mandau, generasi muda yang cerdas, kritis dan energik. Kepada kitalah masa depan akan dipertaruhkan. Kitalah kaum muda yang dituntut memberikan jawaban atas persoalan yang ada,” ujar Septian membuka kata di diskusi terbuka, Minggu (07/04/19) itu.
Dikatakannya milenial harus ikut dalam percaturan politik dan tak saatnya lagi berdiam diri. Untuk itu pihaknya mengajak agar milenial lebih melek politik dan mengunakan hak pilihnya pada pilpres dan pileg 17 April ini.
“Jangan sampai tak peduli. Mari berperan aktif dalam politik” ajak putra sulung Bupati Bengkalis ini.
Septian juga memaparkan keikutsertaannya di pileg 2019 ini ingin membantu dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, terutama para milenial. Untuk itu pihaknya berharap dukungan milenial agar dia bisa mewakili milenial di lembaga legislatif Bengkalis.
“Jika milenial ingin lebih diperhatikan, maka calon milenialnya juga harus duduk di dewan. Untuk itu jangan ragu beri dukungan ke saya. Inshaallah amanah,” tegasnya.
Septian juga menyampaikan komitmennya jika nanti diberi amanah duduk di kursi legislatif Bengkalis.
“Saya akan buktikan dan pastikan semua kebutuhan Milenial Mandau untuk berkreasi dan mengembangkan potensi diri bisa terfasilitasi,” janjinya.
Sementara itu diskusi terbuka pertama di masa kampanye pileg Bengkalis ini disambut antusias peserta. Silih berganti peserta mengajukan pertanyaaan yang dijawab rileks oleh Septian Nugraha.
“Kami kira orangnya (Septian’red) kaku-kaku gitu. Nyatanya rileks. Banyak candanya juga,” ujar Novi peserta diskusi. (susi)