BENGKALIS (Riaulantang) Anna, ibu paruh baya ini semula sedikit ragu untuk divaksin. Kendati ia sudah mengantongi surat undangan untuk divaksin, namun video-video yang yang memperlihatkan bekas suntikan vaksin tersebut lengket ketika uang logam ditempelkan membuat dia memiliki sedikit keraguan. Namun dengan penuh keyakinan, bahwa vaksin tersebut aman, ia akhirnya mendatangi layanan publik tempat pemberian vaksin.
Keraguan Anna sirna setelah dia diberi pemahaman oleh anaknya yang menyampaikan bahwa vaksin Xinovac yang diberikan aman untuk tubuh. Tak ada keraguan lagi saat dia dan keluarganya mendatangi lokasi layanan publik yang memberikan vaksinasi gratis.
“Saya semula memang sempat ragu untuk divaksin, karena melihat tayangan video hoax itu, dan berita- berita negatif lainnya berkaitan dengan dampak setelah divaksin. Tapi akhirnya saya tetapkan hati saya, bahwa tak mungkin pemerintah akan mencelakai rakyatnya sendiri dengan vaksin ini,” cerita Anna.
Tidak hanya Anna, suaminya pun demikian. Pria yang sehari-sehari akrab disapa Uncu itu, tak percaya sama sekali dengan berita-berita miring tentang vaksin. Bahkan sebelum ada pemberian vaksin secara gratis oleh pemerintah, ia rela jika harus membayar untuk mendapatkan vaksin. Demi menghindari diri penularan virus Covid 19.
“Kita sangat percaya Covid 19 itu ada. Dan vaksin yang diberikan pemerintah benar-benar untuk menyelamatkan masyarakat, bukan malah sebaliknya. Makanya ketika ada pemberian vaksin gratis, saya bersama semua anggota keluarga langsung mendaftarkan diri untuk divaksin,”ujar Uncu.
Senada dengan keluarga Uncu, Mira yang mengaku sudah mendapat vaksin
Dosis II (vaksin kedua-red), juga sangat antusias meminta untuk divaksin mulai dari vaksin dosis I (satu). Ia selalu mencari informasi dimana dan kapan ada pemberian vaksin. Karena baginya vaksin sangat diperlukan, untuk membentengi diri dari penularan Covid 19 yang hingga kini kasusnya makin meningkat.
“Saya sedikitpun tak terpengaruh dengan cerita negatif tentang vaksin. Bagi saya justru vaksin sangat diperlukan, setidaknya langkah awal menghindari diri dari penularan. Ya meski tidak jaminan sudah divaksin bebas dari terpapar Covid 19, tapi setidaknya kita sudah berupaya melindungi diri. Yang pasti lagi, menjaga protokol kesehatan juga yang terpenting dilakukan,”ungkap Mira.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis melalui Kabid Pelayanan Kesehatan Ediyanto juga menuturkan antusiasme masyarakat kabupaten Bengkalis untuk divaksin. Setiap ada agenda vaksinasi untuk pelayan publik (non SDM Kes-red), masyarakat beramai-ramai mendatangi lokasi vaksinasi untuk divaksin.
Pemerintah Kabupaten Bengkalis kata Ediyanto memang terus mensosialisasikan kepada masyarakat jika vaksinasi diberikan sangat aman, sepanjang mereka yang divaksin sudah memenuhi kriteria-kriteria sesuai syarat yang ditentukan untuk bisa menerima vaksinasi.
“Sebelum divaksin, petugas kan melakukan scrining dulu. Kalau ternyata saat scrining calon penerima vaksin tidak memenuhi syarat-syarat untuk divaksin, petugas tidak melakukan vaksinasi,” terangnya.
Menurutnya lagi, saking antusiasnya warga untuk bisa divaksin, sebelum datang ke lokasi pelaksanaan vaksinasi, tak jarang mereka terlebih dulu datang ke petugas kesehatan memeriksa diri seperti cek tensi dan lainnya yang berkaitan dengan syarat untuk bisa divaksin.
Dalam waktu dekat ucap Ediyanto lagi, pemberian vaksin akan difokuskan kepada guru. Ditargetkan, tidak ada yang luput dari pemberian vaksin. Ini berkaitan dengan rencana akan dilakukan proses belajar mengajar tatap muka pada bulan Juli ini.
“Karena ada rencana akan dilaksanakan belajar tatap muka, tidak ada alasan guru tidak mau divaksin. Kalau ada menolak untuk divaksin, akan ada sangsi diberikan oleh pemkab Bengkalis,” tutur Ediyanto lagi.
Hingga Selasa (23/6) tercatat sudah sebanyak 36.416 orang mendapat vaksin Dosis I dan sebanyak 14.084 orang yang mendapat vaksin Dosis II. Angka ini terdiri dari SDM Kesehatan dan Pelayanan Publik.
Dan untuk diketahui, kasus positif Covid 19 di kabupaten Bengkalis terus meningkat, kendati razia M 5 terus dilakukan siang dan malam oleh petugas. Pada 23 Juni 2021, sesuai data yang didapat dari Dinas Kesehatan Bengkalis, kasus Covid 19 bertambah lagi 7 kasus.
Dengan penambahan 7 kasus baru itu, total positif Covid-19 di daerah ini untuk tahun 2021 menjadi 2.573 orang. Rinciannya, 2.230 orang sembuh (86,67 persen), 122 orang meninggal dunia (4,74 persen), 196 orang menjalani isolasi mandiri (7,62 persen), dan 25 orang dirawat di rumah sakit (0,97 persen).
Apresiasi Antusias Warga
Sementara itu Bupati Bengkalis Kasmarni memberikan apresiasi kepada petugas kesehatan maupun partisipasi masyarakat yang terlibat dalam mensukseskan vaksinasi.
“Apresiasi untuk petugas kesehatan maupun tim yang terlibat dalam mensukseskan vaksinasi massal. Semoga bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Kasmarni.
Disampaikan Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Kesehatan siap melakukan vaksinasi ditempat masing-masing. Dalam artian Pemkab siap menjemput bola, mendatangi masyarakat untuk vaksinasi Covid-19.
“Kami juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk ikut vaksinasi. Pemberian vaksinasi Covid-19 sangat penting bagi masyarakat, sebagai langkah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” jelasnya.
Dikatakan Kasmarni, vaksinasi ini penting untuk keselamatan diri dan masyarakat secara keseluruhan.
“Bagi yang sudah maupun belum vaksinasi, harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan jauhi tempat-tempat kerumunan. Kita harus selalu menjadi contoh bagi orang lain dalam upaya pencegahan Covid-19,” pungkasnya.(Evi)