PEKANBARU (Riaulantang)- PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) hari ini dikunjungi oleh sejumlah komisaris dan direksi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) beserta jajarannya dalam rangka kunjungan kerja ke daerah operasi di Rumbai dan Minas, Rabu (9/6). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka proses alih kelola Blok Rokan.
Turut serta dalam jajaran komisaris, adalah Komisaris Utama PHE Rinaldi Firmansyah beserta komisaris PHE Tumpak Simanjuntak dan Fadli Rahman. Sedangkan dari jajaran direksi, turut dalam kunjungan Direktur SDM/Human Capital dan Penunjang Bisnis PHE Oto Gurnita dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee A. Suardin. Turut serta dalam rombongan adalah sejumlah pimpinan dari berbagai bidang di lingkungan PHE dan PHR. Rombongan juga didampingi oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus dan disambut oleh manajemen CPI, yang dipimpin oleh IBU Managing Director & President Director CPI Albert Simanjuntak.
Kepala Perwakilan SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa selain ke Wilayah Kerja Rokan, kehadiran Direktur Utama PHR ke Pekanbaru bertujuan juga untuk memperkenalkan Komisaris Utama dan Dewan Komisaris kepada Gubernur Riau dan Perwakilan Manajemen dan Pekerja CPI.
“Dalam alih kelola WK Rokan ini, SKK Migas terus berupaya untuk mengawal agar proses transisi WK Rokan antara CPI dan PHR dapat berjalan aman, lancar dan tanpa hambatan”, ujar Rikky.
“Kunjungan berjalan dengan selamat dan sangat produktif. Kami memaparkan berbagai upaya dan terobosan teknologi yang dilakukan oleh pegawai-pegawai CPI dalam mengoptimalkan produksi dan menjalankan operasi migas secara efisien dengan tetap memperhatikan faktor perlindungan terhadap lingkungan,’’ kata Albert Simanjuntak.
Pada kesempatan tersebut, rombongan melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas perusahaan seperti Integrated Optimization Decision Support Centre (IODSC) dan Gathering Station 2 Minas. Fasilitas IODSC merupakan pusat optimasi yang terintegrasi untuk mencapai optimasi nilai di seluruh elemen operasi hulu migas sehingga meningkatkan keselamatan, produktivitas, efisiensi energi, penghematan biaya, dan meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan.
Saat menyimak pemaparan IODSC, Komisaris Utama PHE Rinaldi Firmansyah terkesan dengan teknologi artificial intelligence yang dibangun dan digunakan oleh pegawai CPI dalam meningkatkan efisiensi dan efeksitivitas pengambilan keputusan untuk operasi migas di Blok Rokan, yang pada akhirnya dapat mengurangi potensi kehilangan produksi minyak dan meningkatkan keandalan operasi.
“Teknologi IODSC yang digunakan di Blok Rokan ini sangat impresif dan memiliki nilai tinggi. Teknologi ini bisa diterapkan untuk semua operasi Pertamina di Indonesia maupun di luar negeri, karena dapat mengurangi potensi kehilangan produksi migas,” ujar Rinaldi Firmansyah.
Dalam agenda tersebut juga dibahas beberapa topik penting lainnya seperti proses drilling guna meningkatkan produktivitas migas yang ada di Blok Rokan, serta diskusi terkait fasilitas teknologi informasi yang akan digunakan oleh PHR pasca peralihan Agustus mendatang.(rl